Kemas Konten Budaya agar Menarik bagi Milenial

(null)

MOROWALI UTARA – Sebanyak 1.139 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 25 November 2021 di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Ayo Kampanyekan Bangga Budaya Indonesia di Internet”.

 

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Dosen dan Writerpreneur Dian Ikha Pramayanti; Ketua Ikatan Duta Wisata Ongga Bale Kabupaten Poso Harry Melumpi;  Founder Language Learning Center Tentena Adistiah Nathalini Sigilipu; dan Duta Bahasa dan Wisata Provinsi Gorontalo Akbar Rizki Datau. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Communication Specialist Tristania Dyah. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

 

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

 

Webinar dibuka oleh Adistiah Nathalini Sigilipu sebagai pemateri pertama yang membawakan tema “Menyambut Generasi Alpha Peluang dan Tantangan Keterampilan Digital”. Dia menyatakan, kecakapan digital Generasi Alpha merupakan tanggung jawab bersama. “Sebagai orang tua, marilah terus belajar meningkatkan kapasitas digital agar bisa mewariskan nilai-nilai baik dalam berkomunikasi di dunia digital,” ungkapnya.

 

Selanjutnya, Akbar Rizki Datau menyampaikan materi berjudul “Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial”. Dia mengatakan, memutuskan berselancar di dunia maya harus ingat pula risiko yang bakal didapat. “Bijak bermedia sosial adalah perilaku cerdas dengan menggunakan akal agar terhindar dari jeratan hukum UU ITE,” tandasnya.

 

Sebagai pemateri ketiga, Harry Melumpi mengupas tema “Literasi Digital Sebagai Sarana Meningkatkan Pengetahuan akan Warisan Budaya”. Menurut dia, sebagai WNI harus bangga memiliki keragaman Bhineka Tunggal Ika serta Bahasa Indonesia. “Penting menumbuhkan kesadaran bagi generasi muda untuk mencintai budaya dengan kecakapan digital,” katanya.

 

Dian Ikha Pramayanti, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Dia menekankan, pengguna internet harus bijak dan cerdas menggunakan gawai dan fitur-fitur. Pasalnya, ada potensi bahaya di internet sehingga pengguna harus menjaga keamanan perangkat dan akun daring yang dimiliki.

 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

 

“Bagaimana cara mengemas konten budaya Indonesia agar menarik, khususnya di kalangan milenial?” tanya Ramadhansyah, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Harry Melumpi mengatakan, konten budaya merupakan salah satu tontonan yang minim diminati generasi millennial. “Pengemasan yang lebih menarik dan kekinian diharapkan mampu menggungah untuk menonton serta membaca literatur budaya Indonesia ,” tuturnya.

Editor: El Putra
Tags Budaya DigitalBagikan

Related Stories