Makassar Kini
Kebijakan Rudy Bikin Persoalan Sampah dan Kebersihan Makassar Tambah Kacau
Mobil truk pengangkut sampah yang keluar masuk TPA Antang sudah satu minggu terakhir ini mengantre di sepanjang jalan Tamangapa. Kebijakan Pemkot Makassar yang mengubah jadwal pengangkutan sampah menjadi penyebabnya.
Kondisi ini disorot Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintah DPRD kota Makassar, Hamzah Hamid. Menurutnya, kebijakan ini perlu dievaluasi, dan mengembalikan model bongkar muat truk yang membawa sampah masuk ke TPA seperti sebelumnya, tanpa membuat sopir dan petugas sampah menunggu terlalu lama di jalan.
"Selama ini mobil-mobil sampah itukan setelah mengambil sampah di masing-masing kecamatan langsung dibuang dan diturunkan di TPA, tapi ini diubah. Jadwal sampah-sampah itu diturunkan dari truk dibuat per-shift untuk setiap kecamatan," kata Hamzah di Makassar, Sabtu (29/8/2020).
Alhasil para sopir dan petugas sampah harus menunggu jadwal bongkar muatan untuk biasa masuk ke lokasi pembuangan hingga setengah malam.
"Saya tidak tahu apa yang menjadi dasar dari kebijkan ini. Tetapi harusnya sebuah kebijakan mestinya tidak membuat pekerjaan menjadi lama dan mempersulit petugas," jelas Ketua Asosiasi Pemulung Kota Makassar ini.
Selain menyoal pekerjaan sopir dan petugas pengangkut sampah, kebijakan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang juga dikritik Hamzah adalah masalag gaji Satgas kebersihan di Kecamatan yang belum dibayarkan.
"Satgas sampah, dan penyapu di jalan yang ada di Kecamatan Panakkukang mengeluh, gaji mereka belum diterima selama hampir dua bulan,"katanya.
Padahal kata Hamzah, gaji tersebut tidak seberapa "Gajinya sudah kecil, itu yang diharap untuk beli beras, pencairannya mandek pula. Sementara gaji pejabat lancar-lancar saja," keluhnya.