Kasus Hasto Makin Panas, Ajudannya Kini Diuber-uber KPK

Gedung Merah Putih KPK (Foto: Khafidz Abdulah/Trenasia) (Foto: Khafidz Abdulah/Trenasia))

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadwalkan sesi interogasi terhadap Kusnadi, staf dari Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto. 

Nama Kusnadi menjadi perhatian publik setelah KPK menyita barang pribadi milik Hasto yang dibawa oleh Kusnadi ketika keduanya berada di kantor KPK saat Hasto diperiksa.

Kusnadi akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024, di mana Harun Masiku menjadi tersangka utama. 

"Untuk Kusnadi, informasinya pemeriksaan dilakukan rabu, untuk diperiksa sebagai saksi, untuk materi pemeriksaannya belum bisa disampaikan saat ini," terang Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, di Jakarta.

Baca Juga: 

Sebelumnya, KPK telah menginterogasi Hasto selama empat jam sebagai saksi dalam kasus yang sama dan menyita sejumlah barang bukti dari Hasto dan Kusnadi.

Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memberikan gratifikasi atau janji kepada pejabat negara dalam proses penetapan calon anggota DPR periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Namun, Harun terus menghindari panggilan penyidik dan telah masuk dalam daftar pencarian orang sejak Januari 2020. 

Tersangka lain dalam kasus ini adalah Wahyu Setiawan, mantan anggota KPU periode 2017-2022, yang saat ini menjalani hukuman penjara.

KPK terus melakukan investigasi dan upaya pencarian terhadap Harun Masiku dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk individu yang diduga memiliki hubungan kekerabatan dengan tersangka. 

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen KPK untuk menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu.

Baca Juga: 

‘Perang’ Setelah PDIP Berkonflik dengan Jokowi

Berikut parafrasa dari ringkasan tersebut:

Ketegangan antara Presiden Jokowi dan PDI-P kian memuncak setelah dukungan Jokowi kepada Prabowo dan Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024.

Konflik ini kian panas pasca kekalahantelak capres PDI-P, Ganjar Pranowo, yang hanya meraih 16% suara. 

Ikatan persahabatan yang sebelumnya terjalin erat antara Jokowi dan PDI-P kini semakin merenggang dan penuh ketidakpastian.

Meskipun Jokowi menanggapi situasi ini dengan sikap yang tenang, namun para petinggi PDI-P justru terlihat semakin tidak puas dan bahkan semakin berang dalam mengkritik Jokowi. 

Hasto Kristiyanto, selaku Sekretaris Jenderal Partai, menjadi sosok yang gencar melakukan serangan terhadap Jokowi, padahal sebelumnya ia adalah salah satu pendukung setia Jokowi.

Dampak dari konflik ini membuat jarak antara Jokowi dan PDI-P semakin renggang. 

PDI-P mulai diusik secara perlahan, dengan diangkatnya kembali kasus Harun Masiku serta pemeriksaan Hasto oleh KPK, yang semakin memperkeruh ketegangan dalam hubungan yang sudah memburuk ini.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 19 Jun 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan

Related Stories