Jarang Ditemui, Ini Beberapa Pejabat RI yang Mundur Usai Gagal Bertugas

(null)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Pasca riuhnya serangan ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya, masyarakat meminta pertanggungjawaban Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

Masyarakat meminta Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) tersebut mundur dari posisi Menkominfo sebagai buntut tak mampunya dia mengamankan PDN hingga dibobol hacker. Namun hingga serangan itu dilancarkan sampai pemberian kunci oleh hacker Budi Arie tak gentar dan tetap duduk di kursi empuknya sebagai Menkominfo.

Justru Semuel Abrijani Pangarepan, anak buah Budi Arie yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang memilih mundur.

Baca Juga: 

"Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli kemarin saya sudah mengajukan surat pengunduran diri secara tertulis dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo. Terima kasih atas kerja samanya selama ini," kata Semuel di kantor Kementerian Kominfo pada Kamis, 4 Juli 2024.

Berikut sejumlah pejabat Indonesia yang mundur setelah gagal menjalankan tugasnya dengan baik.

Semuel Abrijani Pangarepan

Semuel Abrijani Pangarepan mundur dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Semuel mundur di tengah polemik jebolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya oleh serangan ransomware.

Semuel mengundurkan diri karena merasa memiliki tanggung jawab moral sebagai direktur. Dia berharap kasus tersebut bisa dia selesaikan. Ia mengungkapkan, proses pemulihan data masih berlangsung. Semuel juga tidak memberikan penjelasan mengenai siapa yang akan menggantikan posisinya.

Di sisi lain, publik ramai mendesak Budi Arie untuk mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo. Desakan ini muncul melalui sebuah petisi yang dibuat oleh organisasi Safenet dengan judul, “PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!”

Petisi tersebut dibuat pada 26 Juni 2024, enam hari setelah PDN menerima serangan ransomware. Hingga Kamis siang, pukul 11.40 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 23.000 orang.

Melihat mundurnya salah satu anak buah Budi Arie, mestinya ini menjadi sindiran sendiri untuk Budi Arie. Namun, anak buahnya yang justru mundur mengambil tanggung jawab.

Djoko Sasono

Tak hanya Samuel sebelumnya, Djoko Sasono juga menyatakan mengundurkan diri dari jabtannya sebagai Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan lantaran merasa gagal dalam mengatasi kemacetan lalu lintas darat pada liburan akhir tahun 2015.

Ia mengaku tak mendapatkan tekanan dari pihak manapun terkait pengunduran dirinya. Kemacetan parah yang terjadi belakangan merupakan tanggung jawabnya sebagai Dirjen Perhubungan Darat.

Baca Juga: 

Sigit Priadi Pramudito

Sigit merupakan Dirjen Pajak dengan masa jabatan paling singkat, 10 bulan saja mulai Februari 2015 hingga 1 Desember 2015. Ia mengundurkan diri dari posisinya karena tidak mampu mencapai target penerimaan pajak pada tahun 2015.

Sigit disebut telah menyadari tugas berat menantinya ketika ia dilantik menggantikan Fuad Rahmany. Pemerintahan Joko Widodo waktu itu memang memasang target penerimaan pajak yang cukup tinggi, mencapai Rp1.294 triliun.

Pada 27 November 2015, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp806 triliun atau 64,75% dari target. Dengan sisa waktu kurang lebih satu bulan, Sigit akhirnya menyerah. Sigit memperkirakan DJP hanya akan mampu merealisasikan penerimaan pajak sekitar 80% hingga 82% di akhir tahun 2015.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 05 Jul 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan

Related Stories