Jaga Keramahan dan Kesopanan kepada Pembeli, Agar Ia Datang Kembali

(null)

PALU – Sebanyak 1.214 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 November 2021 di Palu, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Pelayanan Toko Online Optimal Pelanggan Loyal”.

 

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini,  yakni Praktisi Pertanian & Owner AFAea Agrotis Andi Syahruni Aryanti; Professional IT Denny Syah Putra S.Kom; Entrepreneur & Founder Gardapati Link Kurniawan; serta Blogger & Lifestyle Content Creator Zulqiah Anggraini. Sedangkan moderator yaitu Jihan Novita selaku spesialis komunikasi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

 

Materi pertama dibawakan Andi Syahruni Aryanti bertema “Strategi Digital Marketing Petani dan Nelayan di Masa Pandemi Covid-19”. Menurut dia, kegiatan promosi dan pencarian pasar di era digital dapat dilakukan melalui e-commerce, lokal pasar atau market place, dan media sosial. Oleh sebab itu, pembuatan konten yang menarik menjadi hal penting yang perlu diperhatikan petani dan nelayan dalam memasarkan produknya.

 

Selanjutnya, Denny Syah Putra menyampaikan paparan “Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Ia mengatakan, upaya-upaya yang dapat dilakukan agar pelanggan bisa loyal antara lain, bersikap ramah, menyapa dengan panggilan yang sopan, jujur mendeskripsikan produk, membalas semua pertanyaan yang diajukan, tidak menyalahgunakan data, dan pengemasan barang yang rapi. Selain itu, penjual juga harus melayani komplain pelanggan dengan sopan dan segera, catat dan petakan setiap keluhan, serta tawarkan solusi sekaligus hindari sikap menyalahkan konsumen.

 

Pemateri ketiga Kurniawan memaparkan tema “Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online”. Menurut dia, tagihan merupakan kewajiban yang harus dibayarkan atas pemakaian jasa atau fasilitas tertentu, termasuk biaya administrasi, denda, dan bunga. Dalam proses penyelesaiannya, warganet dapat memanfaatkan financial technology seperti dalam bentuk dompet digital atau e-wallet, atau melalui fasilitas pinjaman pada peer to peer lending.

 

Adapun Zulqiah Anggraini, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan “Investasi Aman dan Menguntungkan di Masa Pandemi”. Ia mengatakan, berbagai instrumen investasi online yang dapat dipilih antara lain, P2P lending, reksadana, saham, deposito, emas, dan obligasi pemerintah. Kiat terhindar dari investasi bodong misalnya, mencari informasi tentang produk investasi, cek legalitas perusahaan investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jangan percaya imbal hasil yang terlalu besar, serta buatlah rencana investasi dan bukan karena ikut-ikutan.

 

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, Puspa Dewi yang bertanya tentang kiat membuat kiat menjadi penjual dengan layanan interaktif di tengah kesibukan melayani pembeli lain atau mengemas barang. Menanggapi hal tersebut, Denny Syah Putra bilang, ketika pesanan sudah banyak, tentu akan kesulitan menyajikan layanan yang  prima. Sehingga, diperlukan manajemen waktu.

Editor: El Putra

Related Stories