Industri Perbankan Sulsel Tumbuh Moderat hingga Agustus 2019

Otoritas Jasa Keuangan

Kinerja industri perbankan di Sulawesi Selatan hingga Agustus 2019 masih mencatatkan pertumbuhan meski dalam skala moderat, yang ditopang keaktifan fungsi intermediasi serta tingkat risiko yang terjaga.

Kepala OJK Regional 6 Sulampua Zulmi mengatakan menjelaskan pada posisi Agustus 2019 aset perbankan di Sulsel tumbuh 6,72 persen (yoy), dengan nominal mencapai Rp150,33 triliun.

Jumlah itu terdiri dari aset bank umum sebesar Rp147,40 triliun, dan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebedr Rp2,92 triliun.

"Sementara LDR (Loan to Deposit Ratio) 125,54 persen, dan tingkat risiko kredit bermasalah atau NPL masih berada di level aman 3,82 persen," ungkap Zulmi, Rabu (16/10/2019).

Lanjut dia, selain konvensional, industri perbankan syariah juga terus mengalami pertumbuhan signifikan tahun ini, baik aset maupun dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh dua digit.

Aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi yaitu 9,68 persen (yoy) dengan nominal Rp8,22 persen, sejalan dengan pertumbuhan aset perbankan konvensional sebesar 6,55 persen (yoy) dengan nominal Rp 142,11 triliun.

"DPK perbankan syariah mencatat pertumbuhan double digit di angka 16,98 persen yoy dengan nominal Rp5,47 triliun, lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK bank konvensional di angka 6,30 persen dengan nominal Rp92,56 persen," bebernya.

Menurut Zulmi, industri BPR turut mengalami pertumbuhan berkelanjutan, dimana aset, DPK, hingga penyaluran kredit mampu tumbuh di angka dua digit.

"Aset BPR tumbuh tinggi 12,86 persen yoy menjadi Rp2,91 triliun dengan DPK juga tumbuh double digit 15,30 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun, serta penyaluran kredit tumbuh 10,23 persen menjadi Rp2,49 persen," pungkasnya.

Bagikan

Related Stories