Industri Fintech Salurkan Pinjaman Rp871,93 miliar di Sulawesi Selatan

OJK Fintech

Industri teknologi finansial (fintech) di Sulawesi Selatan semakin bergairah, jika melihat statistik OJK Regional 6 Sulampua yang mencatat jumlah nasabah fintech 225.953 rekening, tumbuh 317,53% secara tahunan.

"Sementara pemberi pinjaman sebanyak 6.986 rekening, tumbuh 98,58%, dengan realisasi penyaluran pinjaman sebesar Rp871,93 miliar atau setara 47,81% dari total penyaluran pinjaman Fintech di Pulau Sulawesi," papar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua, Moh Nurdin Subandi awal pekan ini.

Kemudian untuk penyaluran pembiayaan oleh Lembaga Keuangan Mikro Syariah Ummul Mukminin Aisyiyah yang merupakan bank waqaf mikro pertama di Sulawesi Selatan telah mencapai Rp441 juta, yang disalurkan kepada 394 pelaku usaha mikro.

Menurut Subandi, pada tahun 2020, OJK mendukung penuh arah program kerja TPAKD Provinsi Sulawesi Selatan yang akan melanjutkan program fasilitasi akses keuangan UMKM binaan pemda.

"Sebagai strategi untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah, OJK mendukung fokus TPAKD pada upaya meningkatkan pembiayaan sektor jasa keuangan pada sektor prioritas pemerintah sebagai program spesifik TPAKD," katanya.

Sementara itu, untuk pasar modal di Sulawesi Selatan tumbuh signifikan sepanjang 2019 lalu.

Jumlah investor di Sulawesi Selatan sudah mencapai 49.338 investor, tumbuh 77,36% dengan nilai transaksi mencapai Rp11,56 triliun.

Pertumbuhan pasar modal tidak lepas dari koordinasi dan sosialisasi yang intensif bersama Bursa Efek Indonesia dan seluruh perusahaan sekuritas di Sulawesi Selatan.

"Kita terus mengkampanyekan program berinvestasi di pasar modal, termasuk kepada para mahasiswa melalui Galeri Investasi yang saat ini sudah berjumlah 13 galeri yang tersebar di kampus-kampus dan kafe, serta kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN)," ucapnya.

Lanjut dikatakan, searah dengan industri pasar modal, industri keuangan non bank di Sulawesi Selatan juga terus tumbuh dengan baik.

Premi asuransi umum tumbuh 3,51%, premi asuransi jiwa sedikit melambat, aset dana pensiun tumbuh 8,15%, piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 9,65%, dan pinjaman pergadaian tumbuh tinggi 27%.

Bagikan

Related Stories