Politik
Hasil Resmi Pilwali Makassar 2020, Hampir Separuh Pemilih Makassar ke Danny-Fatma
Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2020 telah mencapai 100 persen. Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ramdhan 'Danny' Pomanto-Fatmawati Rusdi menang dengan raihan 41,3 persen suara.
Pantauan di situs resmi Sirekap KPU, WIB KPU Makassar telah memasukkan data hasil foto formulir model C.Hasil-KWK yang dikirim KPPS dari 2.394 TPS.
Paslon Danny-Fatma, yang memenangi Pilwalkot Makassar menurut penghitungan Sirekap KPU, berhasil meraih 218.907 pemilih atau 41,3 persen suara. Pasangan yang diusung oleh Partai NasDem dan Gerindra tersebut unggul di hampir semua kecamatan di Kota Makassar. Dari 15 kecamatan, pasangan ini berhasil menang telak di 14 kecamatan, kecuali Manggala.
Menyusul di bawah Danny-Fatma, paslon nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Rahman Bando, yang meraih 183.967 pemilih atau 34,7 persen suara.
Paslon nomor urut 3 Syamsu Rizal (Deng Ical)-dr Fadli Ananda meraih 100.782 pemilih atau 19,0 persen suara.
Sementara itu, paslon nomor urut 4 Irman Yasin Limpo-Zunnun NH terpaut jauh di bawah tiga paslon di atasnya dengan hanya meraih 25.810 pemilih atau 4,9 persen suara.
Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi mengaku bersyukur karena tidak ada kendala berarti selama tahapan rekapitulasi suara Pilkada Makassar sehingga hasilnya bisa diumumkan lebih cepat.
"Alhamdulillah sejak kemarin sampai hari ini yang penuh dinamika, alhamdulillah selesai," kata Faridl kepada wartawan, dikutip Rabu (16/12/2020).
Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Makassar juga meningkat. Faridl mengatakan partisipasi pemilih dalam pilkada kali ini lebih besar dari pemilihan legislatif 2019 lalu.
Faridl menjelaskan, jika dibandingakan dengan pileg 2019 lalu, angka tersebut naik sebanyak 0,7 persen. Pada Pileg 2019, angka partisipasi pemilih di Kota Makassar sebanyak 58,9 persen. Pada 2020, angka tersebut menjadi 59,6 persen.
"Prediksi kita kan di tengah pandemik COVID-19 turun. Tapi ini lebih dari yang kita proyeksikan," ucapnya.
Faridl menjelaskan isu pandemik COVID-19 tidak berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih. Justru dia bersyukur partisipasi pemilih tetap meningkat meskipun ada pandemik.
"Alhamdulillah warga kota atas kerja sama yang luar biasa datang ke TPS menggunakan hak pilih," katanya.
Di awal, KPU Makassar memang sempat menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebanyak 77,5 persen. Namun Faridl mengatakan target tersebut direncanakan sebelum adanya pandemik.
"Itu target partisipasi yang diset sebelum datangnya COVID-19. Itu tentu tidak relevan ketiika kita jadikan standar yang sama seperti dalam situasi pandemik," katanya.