Gubernur Sulsel Optimis Ekonomi Daerahnya Masih Tumbuh Positif

Nurdin Abdullah

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah optimistis ekonomi Provinsi Sulsel akan bertumbuh positif pada triwulan III. Di mana, semua sektor tetap bergerak, walaupun tidak maksimal.

“Saya optimistis kuartal ketiga terjadi sebuah perubahan ke arah yang lebih baik, terutama pertumbuhan ekonomi,” kata Nurdin Abdullah, seperti dikutip dari laman pemprov Sulsel, Selasa (22/9/2020).

Walau dihantam pandemi COVID-19, Sulsel menurut Nurdin tetap tumbuh didorong oleh berbagai sektor. Seperti pertanian, informasi dan komunikasi, serta jasa pendidikan.

Pada triwulan II, hanya ada dua dari 34 provinsi yang perekonomiannya tumbuh positif, yaitu Papua dan Papua Barat. Sementara Sulsel, pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi sebesar -3,87%.

Pada triwulan ke-II 2020 (y-on-y), sumber pertumbuhan ekonomi Sulsel tertinggi berasal dari lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 0,73%, diikuti pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,55%.

Sentra-sentra produksi terus berjalan, demikian juga dengan jadwal tanam berjalan dengan baik. Sehingga diprediksi produksi pertanian terus naik. Pemulihan ekonomi Sulsel juga mulai terlihat dari aktivitas ekspor.

Khusus untuk Makassar sebagai ibu kota provinsi, kata Nurdin, pemprov Sulsel bekerja sama dengan perbankan, seperti BNI dan Bank Sulsel, untuk bisa mendukung UMKM yang jumlahnya ribuan.

Meski tidak menyebut angka pasti, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menyampaikan, Sulsel punya anggaran khusus untuk pemulihan ekonomi, dan itu dikelola oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Seperti yang pada Dinas Koperasi dan UMKM, yang disinergikan tentunya dengan APBN dan APBD.

“Yang penting lagi sekarang, kita terus lakukan kemudahan dalam perizinan. Pokoknya kita support penuh PEN (pemulihan ekonomi nasional) dengan berbagai kebijakan yang kita berikan, kewenangan di pemerintah daerah, baik pemprov dan pemkab/kota,” sebutnya.

Salah satu kebijakan itu yakni keputusan tentang pemberian skema bebas denda pajak kendaraan yang harganya di bawah Rp150 juta. Itu tertuang dalam surat keputusan Gubernur Sulsel nomor 119/VIII/2020 tentang Pemberian Insentif Pajak Kendaraan Bermotor di Sulsel.

Di masa pandemi ini, ia menyebutkan kunci utama ada pada APBD. Sedangkan sektor investasi masih mengambil sikap wait and see. Sehingga pemprov mendorong program-program padat karya untuk dilaksanakan.

“Jadi kunci segala-galanya ada pada APBD. Karena investasi inikan pasti masih wait and see, jadi pergerakan kita, bagaimana program-program padat karya terus kita dorong, sehingga masyarakat masih bisa terus bekerja,” jelasnya.

Selanjutnya, bagaimana seluruh proyek infrastruktur diselesaikan dan telah dilelang. Sehingga daya serap anggaran dapat meningkat. Rencana investasi dalam pandemi ditarget mencapai Rp7 triliun. Smelter di Bantaeng juga tetap bergerak, terdapat penambahan enam tungku.

Ia mengakui, anggaran sedikit terganggu karena refokusing dilakukan, sehingga beberapa program-program strategis harus dihentikan. “Tapi kita sudah buat kebijakan, tetap jalan semua,” ucapnya.

Bagikan

Related Stories