Gubernur Nurdin Abdullah Rotasi 'Kabinet' Pasca Hak Angket

Tak cukup seminggu pasca paripurna pansus hak angket DPRD Sulsel yang menghasilkan beberapa rekomendasi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah justru melakukan rotasi terhadap sejumlah pejabat di lingkup Pemprov Sulsel.

Langkah tersebut yang terkesan tiba-tiba, terlebih rotasi tersebut dilakukan pada sejumlah pejabat Pemprov Sulsel yang sudah memiliki beragam sepak terjang di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya.

Adapun pengambilan sumpah dan pelantikan delapan pejabat pimpinan tinggi pratama atau setingkat eselon II lingkup Pemprov Sulsel dilakukan, Senin (26/8/2019).

Nurdin mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian atas evaluasi kinerja pejabat. Karenanya, ia berharap para pejabat yang dilantik bisa bekerja secara profesional.

"Mari kita kerja profesional. Ini bukan pertama dan terakhir. Masih banyak kedepan. Saya akan mengambil langkah-langkah," tegas Nurdin.

Diketahui, pelantikan ini merupakan bagian rencana Nurdin Abdullah usai melakukan rotasi di beberapa posisi jabatan eselon II. Adapun delapan pejabat yang dilantik di antaranya:

Asmanto Baso Lewa yang dulunya sebagai Kepala Kesbangpol, ia dilantik sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan. Selanjutnya, Mantan Kepala Balitbangda Sulsel, Iqbal Suhaeb menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi.

Ketiga, Tamzil yang dilantik sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Sub Bidang Keuangan setelah dirotasi dari Kepala Dinas Kehutanan Sulsel.

Keempat, mantan Kepala Bappeda Sulsel, Jufri Rahman dirotasi sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kelima, Denny Irawan akhirnya menjadi kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata definitif.

Keenam, Muh Hasan yang dulunya berstatus Plt kini menjadi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Sulsel definitif.

Selanjutnya ada Mantan Kepala Dinas Sosial, Ilham A. Ghazaling dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dan terakhir, Irman Yasin Limpo yang sebelumnya menjabat Kepala Disdik Sulsel dirotasi dan dilantik sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.