Makassar Kini
Dua Sisi Ekstrem Wajah Gen Z: Dari Jeruji ke Aksi
MAKASSARINSIGHT.com - Gen Z sering disebut generasi penuh potensi. Tapi realita di lapangan kadang jauh dari ekspektasi. Ada yang jadi panutan, ada yang malah bikin geleng-geleng kepala. Tahun-tahun terakhir menunjukkan dua wajah yang sangat berbeda dari generasi muda Indonesia.
Terbaru ada Nur Afifah Balqis (24 tahun) tercatat sebagai koruptor termuda dalam kasus suap proyek di Penajam Paser Utara. Dalam dakwaan, Nur Afifah diduga menerima aliran dana suap sebesar Rp5,7 miliar dan menjadi perantara bagi pejabat daerah.
Meski masih muda, perannya aktif dan sentral dalam kasus ini. Ia divonis 4 tahun 6 bulan penjara. Di sisi berseberangan ada Sahdan Arya Maulana (19), dikenal sebagai Ketua RT termuda di Jakarta Utara, Sahdan menggalang dana Rp23 juta dari swadaya warga untuk memperbaiki jalan rusak sepanjang 100 meter. Ia aktif sejak usia SMA dan dipercaya memimpin lingkungannya karena dedikasinya.
Berikut ini dua gambaran ekstrem dari generasi yang sama tapi melangkah ke arah yang sangat berbeda:
Baca Juga:
- Transformasi Budaya BRILiaN Way Dinilai Jadi Katalis Pertumbuhan BRI di Kawasan Asia Tenggara
- Lewat Fintech Lending Days, AFPI Gencarkan Literasi Keuangan di Timur Indonesia
- LSF Berikan Literasi Layanan Penyensoran Berbasis Elektronik di Makassar
Gen Z yang Tersandung Kasus Korupsi
1. Rici Sadian Putra (22 Tahun)
Rici Sadian Putra menjadi tersangka korupsi termuda dalam laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) tahun 2023. Saat ditetapkan sebagai tersangka, usianya baru 22 tahun.
Rici adalah mantan satpam Bank Sumsel Babel Cabang Muaradua. Ia terbukti bersalah merugikan negara hingga Rp 389 juta. Meski hanya seorang tenaga keamanan, ia terlibat dalam praktik korupsi yang kompleks dan berhasil menyedot perhatian publik.
2. Adriatma Dwi Putra (29 Tahun)
Adriatma Dwi Putra ditetapkan sebagai tersangka korupsi pada usia 29 tahun saat menjabat sebagai wali kota Kendari. Ia terlibat dalam kasus korupsi proyek infrastruktur bersama ayahnya, Asrun, yang juga mantan wali kota Kendari.
Adriatma divonis 5,5 tahun penjara dan bebas bersyarat pada Maret 2022. Kasus ini menambah daftar panjang kepala daerah muda yang terseret kasus korupsi.
Baca Juga:
- Sekolah Rakyat Salodong Dibuka, 150 Anak Prasejahtera di Makassar Kini Bisa Sekolah Gratis Berbasis Asrama
- Bank Sulselbar dan Pemkab Bulukumba Beri Penghargaan kepada Agen Laku Pandai Berprestasi
- Poros Perubahan Satukan Dukungan ke Asri Said Jelang Muswil BKPRMI Sulsel
3. Reza Herwindo (31 tahun)
Putra politikus Partai Golkar, Reza terseret kasus korupsi proyek e-KTP dan sejumlah proyek lainnya. Meski tak selalu menjadi aktor utama, keterlibatannya mencoreng citra anak muda dalam birokrasi.
4. Muhammad Nazaruddin (33 Tahun)
Nazaruddin didakwa menerima gratifikasi dari PT Duta Graha Indah dan PT Nindya Karya untuk sejumlah proyek di sektor pendidikan dan kesehatan, yang jumlahnya mencapai Rp 40,37 miliar. Saat menerima gratifikasi, ia masih berstatus sebagai anggota DPR RI.
5. Angelina Sondakh (35 Tahun)
Ia menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkait pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang. Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.
Gen Z Berprestasi
1. Nyimas Bunga Cinta (16 tahun)
Nyimas Bunga Ia adalah atlet skateboard yang kini berusia 16 tahun. Sejak tahun 2018, ia sudah menyumbang medali untuk Indonesia di ajang Asian Games. Kala itu, usianya baru 12 tahun.
Setelah berhasil memenangkan kompetisi tersebut, ia mengikuti kompetisi internasional lainnya dan mendapat dua medali sekaligus pada Southeast Asian (SEA) Games 2019. Kecintaannya terhadap dunia skateboard menjadikannya atlet muda berbakat kebanggaan bangsa.
2. Yuma Soerianto (17 Tahun)
Prestasi anak bangsa lainnya yang diakui dunia adalah milik Yuma Soerianto. Usianya baru 17 tahun sekarang dan namanya sudah dikenal sejak tahun 2017 lalu.
Ia menjadi sangat terkenal karena berhasil mendapatkan beasiswa Apple Worldwide Developer Conference (WWDC) di Amerika Serikat. Sebagai programmer termuda kala itu, ia sudah membuat lima aplikasi App Store sejak usia 10 tahun.
Beberapa aplikasi yang diciptakannya adalah Let’s Stack, Hunger Button, Weather Duck, Kid Calculator, dan Pocket Poke. Dilansir dari detikcom, kemampuannya ini membuat Yuma mendapat apresiasi tinggi dari CEO Apple Tim Cook.
Baca Juga:
- Sekolah Rakyat Salodong Dibuka, 150 Anak Prasejahtera di Makassar Kini Bisa Sekolah Gratis Berbasis Asrama
- Bank Sulselbar dan Pemkab Bulukumba Beri Penghargaan kepada Agen Laku Pandai Berprestasi
- Poros Perubahan Satukan Dukungan ke Asri Said Jelang Muswil BKPRMI Sulsel
3. Azzam Husaini (25 tahun)
Lulusan Teknik Mesin dari UGM ini dikenal sebagai pendiri startup energi terbarukan berbasis tenaga surya di pedesaan. Ia sudah membantu 40 desa di Nusa Tenggara mendapatkan akses listrik mandiri.
4. Ghina Ghaliya (27 tahun)
Mantan jurnalis yang kini aktif membina sekolah inklusi untuk anak-anak tunarungu di Bandung. Ia juga terlibat dalam gerakan literasi digital dan pendampingan UMKM perempuan berbasis komunitas.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Debrinata Rizky pada 17 Jul 2025