Dorong UMKM Berkembang, Bank Sulselbar Catat Porsi Tertinggi KUR ke Sektor Produksi

Rapat Koordinasi Regional KUR Indonesia Timur yang digelar di Makassar dan dipimpin oleh Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza. (IST)

MAKASSARINSIGHT.com - Bank Sulselbar dinobatkan sebagai lembaga penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan proporsi tertinggi ke sektor produksi, menembus angka impresif, 70,5 persen, Kamis (28 Agustus 2025)

Prestasi ini tercapai dalam Rapat Koordinasi Regional KUR Indonesia Timur yang digelar di Makassar dan dipimpin oleh Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza.

Secara keseluruhan, penyaluran KUR di wilayah Indonesia Bagian Timur—meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua—telah mencapai Rp 20,6 triliun untuk 352.936 debitur per 25 Agustus 2025. Angka ini setara dengan sekitar 12 persen dari total penyaluran KUR nasional  . Tidak hanya kuantitas yang terjaga, kualitasnya pun stabil; tingkat kredit macet (NPL) tercatat di bawah 3 persen.

Baca Juga: 

Meski demikian, Wamen Helvi menyampaikan bahwa belum semua lembaga penyalur berhasil mencapai ambang minimal 60 persen ke sektor produksi. Hanya empat bank yang berhasil melewati target tersebut: BPD Sulselbar (70,5 persen), BRI (68,9 persen), BPD SulutGo (63,2 persen), dan Bank Sinarmas (63,4 persen).

Secara keseluruhan, porsi KUR ke sektor produksi mencapai 63,54 persen. Dana penyaluran ini diarahkan pada sektor strategis seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produktif—yang menjadi tulang punggung ekonomi riil di Indonesia Timur  . Helvi menegaskan bahwa sektor ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan nilai tambah.

Peran pemerintah daerah juga disorot penting dalam memperluas akses KUR bagi UMKM. Salah satu contohnya adalah Provinsi Sulawesi Selatan, yang mencatat unggahan data calon debitur KUR terbanyak di kawasan Timur: 305.562 UMKM masuk ke sistem, dengan 291.496 yang berhasil akad—atau konversi hingga 95,4 persen.

Baca Juga: 

Secara total, penyaluran KUR di wilayah ini sebagian besar disalurkan melalui BRI sebesar Rp 14,8 triliun kepada 304.301 debitur, sementara BPD Sulselbar mencatat penyaluran Rp 296,03 miliar kepada 2.125 debitur.

Tantangan berikutnya menurut Wamen adalah memastikan pemerintah daerah memaksimalkan unggahan data UMKM potensi penyalur KUR, sehingga akses pembiayaan bisa lebih merata dan luas. Pemerintah pada tahun ini menargetkan penyaluran KUR Rp 300 triliun, dengan 60 persen dialokasikan ke sektor produksi dan program tanpa agunan bagi pinjaman di bawah Rp 100 juta. (****)

Editor: El Putra

Related Stories