Makassar Kini
Dokter Muslimah Layani Warga Terdampak Banjir Aceh Tamiang dari Rumah ke Rumah
MAKASSARINSIGHT.com, ACEH TAMIANG — Di tengah kondisi pascabencana yang masih menyisakan duka dan kesulitan bagi ribuan warga Aceh Tamiang, aksi kemanusiaan terus mengalir dari berbagai penjuru negeri. Salah satunya datang dari dr. Agustina S., seorang dokter umum asal Nunukan, Kalimantan Utara, yang merupakan kader Ormas Wahdah Islamiyah. Ia menempuh perjalanan ribuan kilometer untuk memberikan layanan medis langsung ke rumah-rumah warga terdampak banjir.
Keberangkatan dr. Agustina dilepas secara resmi oleh Wali Kota Tarakan di Bandara Internasional Juata Tarakan. Ia berangkat bersama seorang relawan logistik dengan membawa berbagai paket obat-obatan untuk penanganan penyakit yang umum muncul pascabanjir, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, diare, hingga keluhan kesehatan lainnya.
Setibanya di lokasi, kondisi yang dihadapi tidak mudah. Banyak warga yang sakit tidak mampu menjangkau posko kesehatan karena kondisi fisik yang lemah, trauma pascabencana, serta akses jalan yang rusak akibat terjangan banjir dan lumpur. Sebagian warga bahkan masih terisolasi di dalam rumah mereka.
Baca Juga:
- Distaru Makassar Gencar Sosialisasikan Sertifikat Laik Fungsi Demi Keamanan Bangunan
- PAD Tembus Rp1,8 Triliun di 2025, Pemkot Makassar Apresiasi Wajib Pajak Lewat Tax Award
- Wali Kota Munafri Apresiasi Kinerja Hamzah Ahmad, Air Bersih Kini Mengalir hingga Lorong Warga
Menjawab kondisi tersebut, tim Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama relawan Wahdah Peduli melaksanakan program Layanan Medis Prima, yakni pelayanan kesehatan dengan metode jemput bola melalui pengobatan keliling dari rumah ke rumah.
“Banyak pasien yang benar-benar tidak bisa datang ke posko. Mereka lemah dan masih syok. Kalau kami menunggu di posko, mereka tidak akan mendapatkan layanan,” ujar salah satu relawan pendamping, Syamsuddin, Rabu (10/12/2025).
Dalam layanan tersebut, dr. Agustina memeriksa kondisi kesehatan warga, memberikan obat sesuai diagnosis, sekaligus memberikan edukasi kesehatan untuk mencegah penyakit yang berpotensi mewabah di lingkungan pascabanjir yang masih lembap dan rawan infeksi.
Kehadiran tim medis keliling ini disambut haru oleh warga. Bagi banyak keluarga, terutama yang memiliki lansia, balita, dan anggota keluarga yang sakit, layanan medis langsung ke rumah menjadi penyambung harapan di tengah keterbatasan.
Baca Juga:
- Jufri Rahman: Sulsel Siap Jadi Pusat Penempatan Lulusan SMK Terbaik Secara Global
- Menyorot Dampak B50 dan Ekspansi Sawit Terhadap Banjir Sumatra 2025, Ancaman Deforestasi Nyata
- Wali Kota Munafri Minta RT Terpilih Rangkul yang Kalah, Serukan Persatuan Pascapemilihan
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa solidaritas tidak mengenal batas wilayah. Dari Kalimantan Utara hingga ke Aceh Tamiang, kepedulian hadir dalam bentuk nyata yang langsung menyentuh masyarakat yang paling membutuhkan bantuan. (***)
