Dispar Kembangkan Ekosistem Ekraf Lewat Makassar Trend Fashion 2025

IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com — Dinas Pariwisata Kota Makassar (Dispar) menggencarkan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) melalui penyelenggaraan Makassar Trend Fashion (MTF) 2025, sebuah event fashion dua hari yang digelar pada 12–13 November di Phinisi Point Mall Makassar.

Kegiatan ini menurut Dispar bukan sekadar ajang peragaan busana, melainkan ruang kolaborasi bagi para desainer lokal, pelaku ekonomi kreatif, dan komunitas untuk memperkuat sinergi antara kreativitas dan warisan budaya. Tema yang diusung, Kain dari Selatan, menjadi jembatan antara kearifan lokal dan tren mode modern, dengan menampilkan kain tradisional Sulawesi Selatan seperti tenun Bugis-Makassar dalam rancangan kontemporer.

Kepala Dispar Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, saat membuka event menyatakan bahwa partisipasi desainer muda dan kreativitas para perajin kain lokal sangat penting dalam menumbuhkan ekosistem ekraf yang berkelanjutan. Lebih dari itu, MTF 2025 diposisikan sebagai upaya untuk menjadikan warisan budaya sebagai daya tarik pariwisata sekaligus industri kreatif yang punya nilai ekonomi.

Momentum tersebut juga sejalan dengan upaya provinsi Sulawesi Selatan memperkuat sektor kreatif berbasis wastra (kain tradisional). Dalam acara Karya Kreatif Sulawesi Selatan (KKS) Presents: Wastra Heritage Market 2025, ekosistem wastra lokal diperkuat lewat kolaborasi lintas sektor untuk membuka akses pasar bagi UMKM fashion dan kerajinan.

Pada acara MTF 2025, para perancang lokal tidak hanya menjual karya mereka, tetapi juga berbagi pengetahuan melalui workshop dan dialog kreatif. Ini diharapkan dapat mendorong regenerasi desainer muda sekaligus meningkatkan profesionalisme para pengrajin.

Secara strategis, inisiatif Dispar dan para pemangku ekosistem ini diharapkan memperkuat basis ekonomi kreatif Sulsel. Pasalnya, subsektor fesyen dan tekstil termasuk bagian penting dari industri kreatif yang potensial untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja.

Dengan mengangkat kain tradisional sebagai inti fashion show, Dispar Makassar menunjukkan komitmen menjaga dan memodernisasi warisan budaya agar tetap relevan di pasar kreatif modern. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekosistem ekraf yang lebih luas — dari perajin lokal, pangsa pasar pariwisata, sampai kolaborasi ekonomi kreatif multi-pihak. (***)
 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories