Direksi BUMD Makassar Gusar tak Direspon Gojek, Sampai Sentil Menteri

Sugali

PD Parkir Makassar Raya mengungkapkan kegusarannya terhadap Gojek Indonesia karena tidak merespon penawaran kerjasama terkait pembenahan parkir tepi jalan Kota Makassar.

Direktur Operasional (Dirops) PD Parkir, Susuman Halim menjelaskan bahwa kerja sama bersama ojol harus ditegasi. Hal ini menurutnya bukan sekadar persoalan peningkatan PAD, namun yang menjadi prioritas adalah persoalan kemacetan lalu lintas.

Yang menjadi persoalan saat ini menurut Sugali, hanya pihak Grab yang merespon mengenai rencana kerja sama tersebut. Sedangkan Gojek dianggap tak kooperatif.

"Gojek itu tidak mau bekerja sama. Berulang kali saya datang, malah dihadang. Grab yang punya orang luar malah lebih care, jangan mentang-mentang punyanya Menteri, malah seperti itu," tukas Sugali dikutip Jumat (6/3/2020).



Sugali menegaskan hal ini penting untuk segera dilakukan, karena retribusi berkaitan dengan pelayanan jasa. Sugali bahkan menyebutkan sebanyak 30.000 kendaraan terdiri dari 25.000 motor, 5.000 mobil dari layanan Gojek yang menyumbang kemacetan di Kota Makassar.

"Mereka juga sering jontos-jontosan dengan jukir Kita. Ini bagaimana manajemen Gojek, apakah ada politisasi? seolah-olah kehadirannya tidak ada kaitannya dengan Pemkot. Kalau kalian sebut driver itu hanya mitra, jukir kita itu juga mitra kita menghidupi 2000 jukir," tandas Calon Legislatif DPRD Makassar yang kandas pada Pileg 2019 lalu ni.

Sebelumnya PD Parkir berupaya menggaet kerja sama dengan dua perusahaan ojek online (Ojol) Grab dan Gojek, namun hanya direspon positif oleh pihak Grab. Hal itu diunggkapkan Direktur Utama PD Parkir, Ilham Syah Gaffar.

"Untuk Ojol sudah dilakukan pertemuan dan yang mensupport itu Grab, sudah memberi jalan terhadap apa yang harus kami lakukan," kata Ilham Syah Gaffar di Balai Kota Makassar, Rabu (4/3/2020).

Ilham berpendapat bahwa persoalan Ojol sering menjadi polemik dengan mangkal di tepi jalan. Hal ini yang harusnya diatur oleh PD Parkir yang didukung Pemkot Makassar dengan tujuan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Persoalan Ojol juga sering jadi kendala kita karena sulit diatur. Sering mangkal di tepi jalan, harusnya ada tempatnya. Persoalan di lapangan, Ojol sering merasa semaunya dan bahkan sering memanfaatkan kekuatan massanya," sambung eks politisi PDI Perjuangan itu.

Merespon sorotan tersebut, salah satu manajemen Gojek Branch Makassar, Muh. Khomaeni mengatakan pihaknya melakukan perbaikan sistem aplikasi agar tidak memperparah kemacetan.

"Memang penataan ojol yang parkir, dan ketertiban ngetem merupakan isu utama kita. Tapi sistem kita sudah berubah, bukan lagi jarak, tapi yang paling siap, yang sementara berkendara," Ucap Khomaeni

Hal tersebut dianggap merupakan bagian dari improvement yang diakukan pihak Gojek. Ia mengaku akan siap komunikasi dengan Pemkot Makassar

"Biar yang jadi mitra tidak ngetem. Tapi kami sangat terbuka untuk komunikasi Pemkot," tandas Khomaeni.

Bagikan

Related Stories