Ekonomi & Bisnis
Daya Beli Masyarakat Dongkrak Konsumsi BBM Non Subsidi di Sulsel
MAKASSARINSIGHT.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan tingginya konsumsi BBM non subsidi di wilayah Sulsel menjadi pertanda daya beli masyarakat yang semakin kuat, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang terus membaik.
Berdasarkan data yang dirilis Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mencatat, Sulsel menjadi provinsi dengan realisasi konsumsi BBM non subsidi tertinggi di pulau Sulawesi.
Plh Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Provinsi Sulsel, Abd Azis Bennu, konsumsi BBM non subsidi yang tinggi di Sulsel kemungkinan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang tetap terjaga.
"Ini pertanda bahwa pertumbuhan ekonomi Sulsel semakin membaik, karena daya beli masyarakat juga sangat signifikan khusus untuk penggunaan BBM non subsidi," kata Azis Bennu , saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel.
Baca Juga:
- Wali Kota Makassar-Kepala Perwakilan PBB untuk Indonesia Jajaki Kerjasama Pengelolaan Sampah dan Pendidikan
- PKK-Dinas Koperasi Makassar Intensif Gelar Pelatihan, Pacu Peningkatan Kapasitas UMKM
- Kisruh Pelaksanaan Haji Berujung Pansus di DPR, Begini Kelanjutannya
Menurutnya, konsumsi BBM non subsidi itu menjadi gambaran tingginya daya beli masyarakat di Sulsel. Di sisi lain, hal ini juga disebut karena sudah adanya kesadaran masyarakat akan dampak positif dari penggunaan BBM non-subsidi.
"Artinya, selain tidak antre, mengkonsumsi BBM non subsidi juga bisa membuat kendaraan lebih awet karena penggunaan produk berkualitas," urainya.
Selain itu, Azis Bennu juga mengatakan bahwa selama ini Pemprov Sulsel memiliki sejumlah program, untuk menjaga daya beli masyarakat tetap kuat. Termasuk daya beli untuk BBM non subsidi.
"Tingginya konsumsi BBM non subsidi tentu menjadi indikator daya beli masyarakat semakin membaik. Itu artinya, kondisi pertumbuhan ekonomi kita Sulsel juga terus menguat," terangnya.
Aziz Bennu menambahkan, Pemprov Sulsel ke depan akan mendorong penggunaan BBM non-subsidi, sehingga upaya pemerintah dalam pengendalian BBM subsidi tepat sasaran bisa terwujud.
"Apalagi memang kita pemerintah sudah diwajibkan bagi kendaraan dinas untuk menggunakan BBM non-l subsidi. Sejalan dengan peraturan Menteri Nomor 1 tahun 2013 tentang larangan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan Dinas milik Pemerintah, TNI, Polri, BUMN dan BUMD," katanya.
"Tentu kami Pemprov Sulsel akan terus mengawal ini, sehingga bisa menjadi sebuah nilai positif. Dan pengawasan juga secara terpadu terus kami lakukan untuk (BBM subsidi) agar tidak digunakan oleh orang yang tidak tepat," pungkasnya.
Baca Juga:
- Ancam Kehidupan Ribuan Petani, Walhi Desak PT Vale Hentikan Eksplorasi di Lumereo-Lengkona Lutim
- Kelaksa BPBD Makassar Tinjau Pos Rescue di Arena F8
- Bank Mandiri Dukung UMKM Naik Kelas di Festival 8 Makassar 2024
Sementara Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw sebelumnya mengatakan, memasuki semester II 2024, total realisasi untuk semua jenis BBM non subsidi di wilayah Sulsel sudah mencapai 920.941 Kilo Liter (KL).
"Konsumsi BBM jenis Pertamax di Sulsel mencapai 29.598 KL. Jika ditotalkan secara keseluruhan baik Pertamina Dex, Dexlite dan Turbo jumlahnya 920.941 KL,” urainya .
Berdasarkan data realisasi, Sulawesi Tengah berada di peringkat kedua dengan realisasi sebesar 305.208 KL disusul Sulawesi Utara di peringkat ketiga capaian realisasi 285.633 KL. (*)