Data Kependudukan Jadi Kunci Pembangunan Kota Tangguh

IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com — Pemerintah Kota Makassar menegaskan bahwa data kependudukan bukan lagi sekadar angka di atas kertas, melainkan fondasi utama dalam pembangunan kota yang tangguh dan berkelanjutan. Langkah ini diwujudkan lewat workshop sosialisasi Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) yang digelar Jumat (18/7/2025) di Hotel M Regency Makassar oleh DPPKB Makassar.

Kepala DPPKB Makassar, A. Irwan Bangsawan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa GDPK harus menjadi panduan strategis yang benar-benar digunakan oleh semua perangkat daerah, bukan sekadar dokumen formal.

“Pembangunan kependudukan merupakan fondasi utama dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. GDPK hadir sebagai instrumen penting untuk menjawab tantangan-tantangan strategis yang kita hadapi ke depan,” ujar Irwan.

Workshop tersebut menghadirkan berbagai unsur: seluruh Kepala UPT KB Kecamatan se-Kota Makassar, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para penyuluh keluarga berencana, dan mitra lainnya.

Irwan memaparkan bahwa GDPK dibangun atas lima pilar utama: kuantitas penduduk, kualitas penduduk, mobilitas, data dan informasi kependudukan, serta penataan persebaran penduduk.  Ia juga menekankan bahwa pengelolaan data kependudukan yang valid dan terkini akan memperkuat kemampuan Makassar dalam mengantisipasi dinamika penduduk, melakukan penyusunan kebijakan yang tepat sasaran, dan memperkuat ketahanan keluarga serta komunitas.

Melalui acara ini, DPPKB Makassar berharap tercipta pemahaman yang mendalam di kalangan para pelaksana di lapangan mengenai pentingnya data kependudukan sebagai bagian integral dari program pembangunan. Sinergi lintas sektor—di mana OPD lain ikut menggunakan dokumen GDPK dan data kependudukan—menjadi salah satu target utama agar visi kota tangguh dapat tercapai.

Dengan fondasi data yang semakin diperkuat, Kota Makassar menatap masa depan di mana kebijakan pembangunan keluarga, kependudukan, dan kualitas hidup warga dapat dilaksanakan secara lebih efektif, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan. (***)

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories