Danny Pomanto : Tim Transisi Hanya Perlu Koordinasi dengan SKPD, Tidak ke Pj Wali Kota

Danny

Wali Kota Makassar terpilih, Danny Pomanto angkat bicara terkait pernyataan Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin, yang tidak ingin menemui tim transisinya.

Pasalnya menurut Prof Rudy, dirinya tidak punya kepentingan apapun untuk bertemu dengan tim transisi bentukan Danny Pomanto.

"Nah isu tentang Pak Pj tidak mau bertemu dengan tim transisi, memang tim transisi juga tidak mau ketemu. Karena belum waktunya ketemu. Tugasnya sebelum pelantikan itu tidak ada hubungannya dengan Pj," ujar Danny, Minggu (31/1/2021).

Lalu mengukur kedalaman program strategis, untuk dicocokkan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Misalnya, sooal revolusi pendidikan semua orang harus sekolah. Itu dicari tahu, berapa SKPD yang harus terlibat di situ, leadingnya siapa? Kapasitas organisasi apa yang bisa menjalankan ini barang," jelasnya

"Jadi ada 24 pekerjaan besar, yang harus dipersiapkan sebelum pelantikan, jadi hampir dipastikan, bahwa mereka memang tidak membutuhkan Pj," lanjutnya.

Kemudian setelah Danny dilantik, tim transisi ini akan kembali mempersiapkan kabinet definitif.

Pada fase ini lah, kata Danny, timnya akan mengevaluasi semua kebijakan Pj sebelumnya, mulai dari Prof Iqbal, hingga Prof Rudy.

"Maka pada fase ini, tim transisi mengevaluasi semua kebijakan Pj, mulai dari Iqbal, dengan Pak Rudy ini dievaluasi, apa yang dilanjutkan, apa yang dihapus, seperti yang beliau (Rudy) sampaikan, hapus saja di (APBD) perubahan," katanya.

"Tetapi tidak sesederhana itu, karena kita selalu bergerak dengan konsep, tidak dengan bahasa Makassar, yaitu kajili-jili, itu tidak ada. Saya tidak mau melanjutkan kajilijili itu. Harus butuh akademik, ada alasannya dan ada expertnya," sambungnya.

Fase ketiga, ungkap Danny, setelah kabinet berjalan, tim transisi akan memonitoring seluruh konsep program yang berjalan.

"Fase ketiga setelah kabinet berjalan, dia monitoring seluruh perjalanan dan ini pertahun, jadi bisa diganti, bisa tetap, tergantung nanti bagaimana evaluasinya," tutupnya.

Sebelumya, Pj Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin mengaku, tidak punya kepentingan apapun untuk bertemu dengan tim transisi bentukan Walikota terpilih, Danny Pomanto.

Menurutnya, saat ini ia hanya fokus bekerja jelang masa jabatannya sebagau Pj Walikota berakhir.

"Kalau saya sih, bukan ada atau tidak, tapi perlu atau tidaknya pertemuan itu. Menurut saya, tidak ada urgensi, karena ini kan sudah ditetapkan, kewajiban saya, apa yang saya jalankan sudah pada batas akhir," ujarnya Kamis (28/1/2021).

Lanjutnya, yang terpenting, tim transisi tersebut melakukan ulasan terhadap kondisi pemerintahan saat ini. Apalagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah ada.

"Terpenting itu adalah, mereka mempersiapkan kalau sudah masuk apa yang mau dibikin, nah ini kan APBD sudah ada, jadi sudah siap rumusannya. Jadi kalau dia (Danny) masuk sudah lalukan review, itu yang penting," katanya.

Kalaupun nanti ada program yang tidak sejalan dengan visi misi Danny Pomanto, mereka bisa melakukan perubahan di APBD-P. 

"Jadi tidak perlu lagi ada diskusi. Adapun nanti dia masuk untuk melakukan perubahan, kalau melihat itu kurang mendukung dari sisi apa yang dia bayangkan. Di mana saluran penyalurannya ada di APBD-P nanti," katanya.

"Saya kira itu yang penting, review, supaya nanti APBD-P sudah punya bahan. Yang baik mau lanjutkan silahkan, yang dianggap tidak baik adalah kewenangan. Ada memang jalurnya," tutupnya.

Bagikan

Related Stories