Makassar Kini
Cek Gaji Paus Leo XIV per Bulan dan Fasilitasnya Di Sini
MAKASSARINSIGHT.com – Seorang paus baru asal Amerika Serikat telah terpilih memimpin Gereja Katolik, dan ucapan selamat terus berdatangan dari para pemimpin dunia. Robert Francis Prevost, yang kini menyandang gelar Paus Leo XIV, memenangkan pemilihan dalam konklaf kepausan pada Kamis, 8 Mei 2025.
Setelah 70 menit sejak asap putih terlihat mengepul dari Kapel Sistina, Paus Leo XIV akhirnya muncul di hadapan publik yang telah menunggu dan menyampaikan pernyataan pertamanya: “Damai bagi kalian semua.”
Siapa yang Menanggung Biaya Hidup Paus Leo XIV?
dilansir dari The Hindustan Times, secara tradisional, paus tidak menerima gaji tetap, namun seluruh kebutuhan mereka selama masa kepausan ditanggung oleh Gereja Vatikan. Paus mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk kendaraan, hak istimewa untuk bepergian, dan lainnya.
Baca Juga:
- Wujudkan Pemerataan Pendidikan, BRI Perluas Dukungan Teknologi di Daerah 3T
- BRI Pertahankan Kualitas Kredit Lewat Pencadangan dan Mitigasi Risiko yang Efektif
- Dukung Program Presiden Prabowo, Munafri Dampingi Mensos Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat di Makassar
Saat masih menjabat sebagai kardinal, menurut laporan Merca20, Paus Leo XIV menerima penghasilan bulanan sekitar 4.000 hingga 5.000 euro.
Berapakah Kekayaan Bersih Paus Leo XIV?
Hingga kini, kekayaan bersih Paus Leo XIV belum diketahui secara pasti, selain informasi mengenai gaji bulanannya saat masih menjabat sebagai kardinal. Sebagai pemimpin Gereja Katolik, ia tidak menerima bayaran, karena semua kebutuhannya ditanggung oleh Vatikan.
Sebagai pusat Gereja Katolik dunia, Vatikan memiliki aset dan kekayaan bernilai tinggi di berbagai negara, yang memastikan Paus tetap mendapatkan stabilitas finansial dan perawatan yang layak.
Sebuah laporan sebelumnya dari Marca menyebut, kekayaan bersih Paus Fransiskus pernah ditaksir mencapai US$16 juta (Rp264 miliar), meskipun ia diketahui tidak mengambil gajinya sebesar US$32.000 per tahun. Sebagai gantinya, ia menyumbangkan dana tersebut ke yayasan atau membagikannya kepada keluarganya.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Vatikan, yang merupakan negara merdeka terkecil di dunia, menanggung seluruh kebutuhan Paus, mulai dari tempat tinggal, makanan, transportasi, layanan kesehatan, hingga pengamanan.
Bahkan, Paus Fransiskus yang dikenal dengan gaya hidup sederhana dan rendah hati, menolak segala bentuk pendapatan pribadi selama menjabat sebagai Kepala Gereja dari tahun 2013 hingga 2025.
Secara teknis, Paus memang bisa saja menerima gaji kecil—diperkirakan sekitar €2.500 per bulan (sekitar £2.150). Namun, pilihannya ini mencerminkan semangat Santo Fransiskus dari Assisi, yang menjadi inspirasi namanya, serta komitmennya terhadap kesederhanaan dan kaum miskin.
Paus-paus sebelumnya juga tidak dikenal menerima gaji besar. Sebaliknya, Vatikan memberikan kehidupan dengan seluruh kebutuhan yang ditanggung penuh.
Tempat tinggal biasanya disediakan di Istana Apostolik yang megah, meskipun Paus Fransiskus memilih untuk tinggal di wisma sederhana Domus Sanctae Marthae yang berada di dalam kawasan Vatikan.
Meskipun tidak menerima penghasilan tetap, Paus bukan berarti hidup dalam kekurangan. Kekayaan bersih Paus Fransiskus, yang mencakup akses terhadap aset kepausan dan layanan yang dibiayai Vatikan, diperkirakan mencapai sekitar £12 juta.
Paus memiliki akses terhadap berbagai kendaraan resmi, tempat tinggal kepausan, serta dana besar yang dialokasikan untuk kegiatan amal—seperti ketika Paus Fransiskus menyumbangkan €200.000 untuk para narapidana di sebuah penjara di Roma.
Namun, semua fasilitas tersebut bukanlah untuk kepentingan pribadi atau kemewahan. Seorang paus diharapkan menjalankan tugasnya sebagai pemimpin spiritual, bukan untuk memperoleh keuntungan finansial.
Jabatan ini juga membawa tanggung jawab seumur hidup—bahkan setelah pensiun, sebagaimana ditunjukkan oleh Paus Emeritus Benediktus XVI yang tetap tinggal di Vatikan hingga wafat pada tahun 2022.
Vatikan sendiri mengandalkan berbagai sumber pendanaan yang rumit, seperti sumbangan umat, hasil investasi, serta pemasukan dari sektor pariwisata dan Museum Vatikan.
Salah satu sumber dana paling terkenal adalah Peter’s Pence—kolekte tahunan dari umat Katolik di seluruh dunia yang menghasilkan sekitar £20 juta per tahun. Kontribusi terbesar berasal dari Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
Meski reputasi Vatikan kerap dikaitkan dengan kekayaan besar, kenyataannya kondisi keuangannya tidak selalu stabil.
Pada tahun 2023, Vatikan melaporkan defisit operasional yang mencengangkan sebesar £70 juta, yang memicu kekhawatiran dari Paus Fransiskus mengenai kelangsungan dana pensiun jangka panjang untuk karyawan Vatikan.
Sebagai respons terhadap kekhawatiran keuangan yang terus berlanjut, yang diperburuk oleh pandemi, Fransiskus melakukan pemotongan gaji besar-besaran pada tahun 2021.
Para kardinal, yang sebelumnya menerima gaji antara €4.000 hingga €5.500 per bulan, mengalami pemotongan gaji sebesar 10%.
Uskup kini membawa pulang sekitar €3.000 per bulan, sementara imam biasa di Roma rata-rata hanya menerima €1.200.
Baca Juga:
- Gula Aren Jadi Primadona, BRI Ajak UMKM Ambil Peluang Pasar
- Wali Kota Munafri Siapkan Media Center Baru, Dukungan terhadap Kebebasan Pers
- Kelola Sampah Jadi Listrik Secara Efisien, SUS Environmet Hadirkan Teknologi Canggih di Makassar
Biarawan dan biarawati, yang sering kali mengambil janji kemiskinan, umumnya tidak menerima gaji kecuali mereka memegang posisi administratif di dalam Gereja.
Fransiskus juga mengakhiri tradisi pemberian apartemen subsidi di Vatikan kepada klerus senior—sebuah langkah untuk mengendalikan pengeluaran dan menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan keadilan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 09 May 2025