Cara Industri Pariwisata Sulsel Jalani Pandemi, Bikin Paket Wisata Corona

Pariwisata

Sejumlah pelaku industri pariwisata di Sulawesi Selatan bersatu menyatukan kekuatan untuk merancang program paket wisata Covid 19 terintegrasi 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Hal ini disampaikan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sulawesi Selatan Suhardi saat melakukan kunjungan kerja bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan, DPD ASITA Sulawesi Selatan, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulsel dan BPD PHRI Sulsel di Kabupaten Barru dan Kabupaten Pangkep 16 - 17 Juli 2020.

"Kami bersama pelaku pariwisata daerah tengah merancang paket one day tour. Kami melihat potensi Barru dan Pangkep cukup strategis di kemas pelaku industri daerah," ujar Suhardi saat berkunjung di pulau Dutungan dan Panikiang Kabupaten Barru.

Dia menjelaskan GIPI Sulsel sebagai koordinator pelaku industri pariwisata daerah akan mendorong perbaikan infrastruktur agar destinasi baru siap ketika isolasi atau pembatasan pandemi covid 19 dibuka kembali. "Kami optimis bencana covid 19 ini akan berakhir hingga akhir Desember 2020.

Ini kesempatan kita berbenah dan menyiapkan destinasi baru untuk mempersiapkan lonjakan kunjungan yang kami perkirakan akan terjadi pasca pandemi covid 19 tahun ini," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Sekertaris BAdan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulsel Hendra Nick Arthur yang mengaku siap mengambil peranan sebagai koordinator promosi daerah untuk mengajak pelaku inbound travel agen merancang paket wisata bersama. "GIPI dan BPPD Sulsel adalah pemegang penuh amanah UU No.10/2009 tentang kepariwisataan.

Kedua lembaga kami ini yang memiliki kewenangan atas perintah UU guna memperkuat koordinasi dan sinergitas program pengembangan industri dan promosi bersama daerah," ujarnya. Apalagi, lanjutnya Perda Provinsi Sulsel No.1 tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan di Sulawesi Selatan secara tegas telah memberikan arahan bagi GIPI dan BPPD Sulsel untuk memperkuat kekuatan baru atau yang dikenal dengan Energi Pentahelix Pariwisata Sulawesi Selatan.

"Tanpa kolaborasi antara pemda dan stakeholders terkait sulit kita mengembangkan kepariwisataan kita. Ini momentum yang bagus buat Sulsel di saat seluruh destinasi super prioritas pemerintah kembali nol. Restart pariwisata yang dimulai dari Bali, Lombok dan lainnya bisa jadi langkah awal kita untuk memasang positioning Sulsel kembali," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Barru Andi Syafruddin mengaku siap bersinergi dengan stakeholders yang ada di tingkat provinsi.

"Kami ini butuh orang-orang yang profesional yang bisa merancang package wisata di Barru. Wilayah kami ini jalur perlintasan menuju destinasi unggulan Toraja. Ada baiknya wisatawan yang melintas bisa makan siang atau menginap di tempat kami," harapnya.

Hal sama juga disampaikan Legislator DPRD Kabupaten Barru yang mengaku siap mendukung program pariwisata daerah yang akan diusulkan eksekutif ke legislatif daerah. "Selama ini penerimaan daerah memang bergantung dari hasil bumi. Kami berharap sektor jasa khususnya pariwisata bisa menambah penerimaan daerah dan pendapatan warga di Barru," ujarnya Dia mengaku Barru memiliki potensi bahari dan pegunungan yang siap didatang wisatawan lokal, dimestik maupun mancanegara.

"Kami akan upayakan fasilitas dan infrastruktur kawasan pariwisata segera dibenahi. Bukan hanya dinas pariwisata yang kita dorong. Perangkat daerah lainnya seperti dinas PU, kelautan dan perikanan dan OPD lainnya akan kita dorong untuk membenahi pariwisata Barru," ucapnya

Bagikan

Related Stories