Banyak Armada Pengangkut Sampah yang Rusak, DLH Makassar Salahkan Kecamatan

Angkutan Sampah Makassar

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar menyoroti kinerja kecamatan ihwal kerusakan armada sampah. Pasalnya, ada 166 armada sampah yang mengalami kerusakan. 

Armada yang rusak terdiri dari 118 armada roda tiga, 12 dump truk, 14 truk, roll truck 10, dan 12 gerobak sampah.

Plt Kepala DLH Kota Makassar Imam Hud mengatakan kerusakan armada sudah menjadi tanggung jawab penuh pihak kecamatan.

“Inikan barang di kecamatan, perlu ditanya kenapa bisa rusak? Sekarang mobil sampah itu tidak ada yang sempurna. Tapikan ada biaya pemeliharaannya, itu masuk bensin, solar, perbaikannya itu sudah ada anggarannya,” kata Iman, Kamis (22/4/2021).

Bila armada tersebut tidak segera dibenahi akan berdampak pada pelayanan persampahan di Kota Makassar. 

Pasalnya, armada tersebut beroperasi dan terintegrasi selama 24 jam. Bila ada salah satu armada yang mengalami masalah akan berdampak pada jadwal pengangkutan sampah.

Iman menilai pihak kecamatan tidak serius menyikapi kerusakan truk sampah. Padahal, sudah ada anggaran pemeliharaan yang disediakan. 

Iman juga menyoroti armada-armada tua yang masih tetap beroperasi. Menurutnya, hal itu perlu ditelisik lebih jauh.

“Jangan sampai armada tersebut kerap kali rusak dan banyak memakan biaya,” sebutnya.

Menurutnya, Kecamatan Tamalate dan Biringkanayya memiliki armada dengan tingkat kerusakan paling tinggi. 

Tamalate dilaporkan memiliki kerusakan armada sebanyak 59 dan Biringkanayya sebanyak 53 armada.

Namun, Camat Tamalate Hasan Sulaiman menampik adanya kerusakan yang terjadi pada armadanya. Dia mengatakan seluruh armada di daerahnya beroperasi dengan baik.

“Armada kita beroperasi semua, mobil itu ada sekitar 30 beroperasi, motor itu ada 103 (104) unit itu beroperasi semua,” ujarnya.

Di sisi lain, Hasan mengatakan pihaknya tetap mendorong perbaikan armada bila ada yang bermasalah ke UPTD perbengkelan di PU. 

Hanya saja, kata dia, tiap terjadi kerusakan kerap kali telat tertangani lantaran alat atau komponen yang dibutuhkan untuk pemulihan sama sekali tidak ada.

“Kalau misalkan pas lagi alatnya yang rusak, alatnya tidak ada, itu pasti menunggu. Makanya biasanya kita koordinasikan lebih awal. Kita juga sudah minta drivernya tetap melakukan pengecekan sendiri, jadi dia sudah bisa laporkan kemungkinannya alatnya dalam beberapa hari ke depan bisa rusak,” jelasnya.

Beberapa armada, kata dia, memang membutuhkan regenerasi, total ada sebanyak 10 buah armada sampah yang dilaporkan berumur dan kerap kali mengalami kerusakan.

“Perlu mi diregenerasi itu tapi tentunya kita berharap ada penggantian secepatnya,” pungkasnya.

Bagikan

Related Stories