Badan Statistik Sebut Angka Kemiskinan di Daerah Ini Alami Penurunan

IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com -- Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara menyampaikan persentase penduduk miskin di Luwu Utara terus mengalami penurunan. Selain itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus menunjukkan peningkatan yang positif.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang dalam forum Sosialisasi indikator sosial ekonomi Kabupaten Luwu Utara 2022 yang digelar di Aula Bappelitbangda Luwu Utara. Jumat (16/12/2022)

Dr Ayub Parlin Opulembang memaparkan persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 13,22  persen angka itu menunjukkan penurunan 0,37 persen dibanding persentase pada Maret 2021 yang lalu sebesar 13,59 persen. " Angkanya trus menunjukkan penurunan," kata Dr Ayub Parlin.

Dia menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi terus menurunya angka kemiskinan di Luwu Utara diantaranya pertumbuhan ekonomi Luwu Utara hingga akhir tahun 2021, tercatat sebesar 3,9%. " Dan ini tumbuh di semua sektor, termasuk di sektor pertanian yang banyak digeluti masyarakat," ungkapnya

Faktor lain nya adalah aktifitas tempat perbelanjaan mulai pulih pasca pandemi Covid-19, sehingga  meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu sektor konstruksi meningkat yang ditandai adanya pembangunan dibeberapa titik pasca bencana, serta perbaikan jalan yang membuka lapangan kerja baru.

" Dimulainya pembelajaran tatap muka dan WFO, yang juga menggerakkan ekonomi masyarakat sektor lain, seperti UMKM, angkutan, dan lain-lain juga menjadi salah satu faktornya. Sektor Transpotasi mulai tumbuh pasca pandemi, menyebabkan pergerakan arus barang dan perputaran ekonomi masyarakat semakin tinggi dan penyaluran BPNT dan bantuan kepada korban banjir bandang, mendorong peningkatan perekonomian dan daya beli masyarakat ekonomi lemah," urai Dr Ayub Parlin.

Sementara itu untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Luwu Utara masuk dalam kategori tinggi, dari data BPS Luwu Utara menunjukkan untuk tahun 2022 ini IPM Luwu Utara mencapai 70,51 persen. Tren IPM Luwu Utara trus mengalami peningkatan sejak 2010 hingga saat ini.

" Data ditiga tahun terakhir untuk 2020 berada di angka 69.57, 2021 naik70.20 dan 2022 naik lagi ke angka 70.51 persen. Angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh suatu daerah. Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik," pungkasnya.

Menanggapi hal itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyampaikan data tersebut menunjukkan jika program program pemerintah daerah sudah on the track, hanya saja perlu dilakulan evaluasi dan monitoring tidak hanya sebulan sekali.

" Sekarang PR nya adalah melakukan sinkronisasi serta monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan tidak cukup pertriwulan saja, tetapi harus setiap bulan dengan melibatkan pemerintah desa/kelurahan, TKSK, termasuk mengoptimalkan semua tenaga pendamping berbagai program lain yg ada di desa/kelurahan , sehingga upaya percepatan penurunan angka kemiskinan bisa lebih laju dan target dalam RPJMD dapat terpenuhi" tegas Indah. (*)

Editor: Isman Wahyudi
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories