Ayo Memanfaatkan Media Digital untuk Meraup Keuntungan

(null)

LUWU – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Luwu, Sulawesi Selatan (18/11). Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Pilihan dan Peluang Karir di Dunia Digital”. 

Acara dipandu Muh. Anshari selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber yang mengisi webinar, di antaranya Andi Nur Aminah selaku Editor Republika.co.id; Konten Kreator dan Owner Jempol Zakila Digital; Muhammad Farzan selaku Konten Kreator; Azura selaku DasterPreuner; dan Lexyanto Datuan selaku Praktisi dan Pegiat IT. Pada program ini diikuti oleh 763 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Narasumber pertama, Andi Nur Aminah, membawakan tema “Generasi Alfa: Kesempatan dan Tantangan di Dunia Digital”. Andi menjelaskan bahwa generasi alfa diprediksi menjadi generasi paling banyak di antara yang pernah ada, yaitu sekitar 2,5 juta generasi lahir setiap minggu. Kemudian, terdapat pula karakteristik lain dari generasi alfa, di antaranya cerdas dan kritis, suka dengan hal yang serba instan, kesepian dan antisosial, serta merupakan anak tunggal. Oleh karena itu, Andi menuturkan kepada para orang tua untuk melatih kemampuan motorik anak agar kualitas hidup antara teknologi dengan motorik lebih seimbang.

Selanjutnya, Muhammad Farzan membawakan tema “Apa yang Boleh dan Tidak Boleh”. Ia menjelaskan pedoman membuat konten yang baik, tidak melanggar hukum dan UU, memperhatikan etika dasar dan norma-norma kesusilaan, serta informasi harus akurat dan kredibel. Sebelum menutup sesi, Andi memberikan lima hal yang perlu dipahami sebelum membuat konten, yakni informasi, konten yang dimuat, tren, jangan asal viral, dan utamakan originalitas.

Pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Daring” oleh Azura. Ia menjelaskan cara bijak dalam mengendalikan nafsu belanja daring, salah satunya dengan mengendalikan rasa penasaran dan tak pernah puas karena hal tersebut yang menjadi sebab seseorang memiliki dorongan belanja tinggi. Untuk itu maka ia tidak lupa menyampaikan sejumlah tips untuk menyeimbangkan belanja daring dengan menabung, di antaranya seperti membuat anggaran, melacak pengeluaran, melunasi kartu kredit dan membuka rekening tabungan, menghindari sikap impulsif, serta menetapkan tujuan tabungan dan menghindari mental miskin.

Pemateri terakhir, Lexyanto Datuan, memaparkan tema “Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia menjelaskan dua substansi hak dalam hak cipta, yaitu hak moral dan hak ekonomi, di mana hak moral berlaku tanpa batas waktu, sedangkan hak ekonomi berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama kondisi-kondisi tertentu. Pemaparan dilanjutkan dengan materi terkait bagaimana cara untuk menggunakan suatu ciptaan yang dilindungi lalu diikuti dengan sanksi yang mengatur tentang pelanggaran hak cipta.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber. Sebanyak 10 pertanyaan yang terpilih akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp 100.000. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. 

Editor: El Putra

Related Stories