Makassar Kini
Arena Pertempuran Masa Pandemi Sulsel Terfokus di 4 Wilayah
Arena pertempuran melawan Covid-19 di Sulawesi Selatan difokuskan pada 4 wilayah kabupaten/kota yang masih mencatat angka konfirmasi pasien positif yang terus meningkat.
Kabupaten/Kota itu adalah Makassar, Gowa, Maros dan Luwu Timur yang terdeteksi penyebaran Covid-19 terjadi melalui transmisi lokal.
Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin, dikutip Rabu (10/6/2020), mengatakan dari keempat wilayah itu, Makassar tetap jadi episentrum penularan. Sementara Gowa dan Maros pun terdampak sebagai wilayah tetangga.
Adapun Luwu Timur sebagai daerah yang memiliki akses penerbangan langsung dari wilayah episentrum di samping karena pertumbuhannya dipengaruhi di industri.
"Untuk kabupaten/kota lain, bukan berarti kita mengabaikan. Tetapi sekarang ini pertempurannya ada di empat kota ini. Kalau kita mampu menyelesaikan pertempuran di empat kota ini, kita mampu menyelesaikan 70-80% pertempuran ini," ungkap saat telekonferensi.
Ridwan menuturkan, separuh kasus penularan COVID-19 di Sulsel saat ini sebagian besar bersumber dari Makassar. Berdasarkan hitungannya, angka reproduksi efektif COVID-19 (Rt) khusus Kota Makassar berkisar 1,9.
Ridwan menggambarkan, sejak awal Maret 2020 lalu kasus Covid-19 mulai meledak di Sulsel, jumlah reproduksi pertumbuhan kasus kasusnya 28%. Dengan waktu penggandaan virus kurang lebih 3-4 hari.
Seiring berjalannya waktu, kasus itu mulai bisa dikendalikan dan secara bertahap kurva epidemi mulai melandai. Hal ini setelah ada upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, misalnya PSBB tahap 1 dan 2 di Kota Makassar, termasuk PSBB Gowa. Hingga melalui isolasi mandiri terpusat melalui program duta wisata COVID-19.
"Dari sisi program, benefit program, kita sudah sampaikan kemarin dengan program yang telah dilakukan selama 72 hari (sejak intervensi dilakukan), itu kita mampu, provinsi Sulsel, mampu mencegah lahirnya kasus baru kurang lebih 750 kasus baru," urai Ridwan.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari pun berharap agar masyarakat bisa berperan aktif bersama pemerintah mengendalikan kasus COVID-19. Disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci kesuksesannya.
Dengan demikian, diharap Sulsel bisa segera keluar dari pandemi COVID-19. Tracing contact secara massif melalui rapid test massal dilakukan untuk menemukan warga terinfeksi COVID-19 agar segera diisolasi untuk mendapat perawatan.
"Edukasi juga masih harus dilakukan. Terutama di Makasaar, teman-teman di puskemas kita agar bisa memberikan lemahaman bagaimana peran mereka (masyarakat Sulsel) dalam upaya pemutusan mata rantai COVID-19 ini," sebut Ichsan.