Apa Itu Zaken Kabinet yang Jadi Keinginan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto anggarkan makanan bergizi gratis Rp71 triliun. (Reuters/Willy Kurniawan)

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan segera mengumumkan komposisi menteri pembantu setelah pelantikan tanggal 20 oktober 2024. Terkait komposisi pemerintahan tersebut,Prabowo menginginkan adanya zaken kabinet. Sebuah model pemerintahan yang berbasis pada keahlian dan profesionalitas. 

"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol,” papar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 9 september 2024 yang lalu.

Prabowo diklaim Muzani ingin memprioritaskan kemampuan teknis dan kompetensi individu dalam mengelola pemerintahan, dibandingkan dengan hanya menempatkan individu berdasarkan latar belakang politiknya semata. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan pemerintahan yang lebih efektif dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia.

Baca Juga: 

“Sehingga tidak kehilangan relevansi di jabatan yang di duduki, karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang,” pungkas Muzani.

Pengertian Zaken Kabinet

Istilah zaken kabinet berasal dari bahasa Belanda, yang secara harfiah berarti "kabinet ahli" atau "kabinet teknokrat." Dalam sistem zaken kabinet, anggota kabinet dipilih berdasarkan keahlian teknis dan pengalaman profesional di bidang masing-masing, alih-alih semata-mata karena pertimbangan politik. 

Kabinet ini biasanya diisi oleh para teknokrat, orang-orang yang dianggap ahli dalam bidang-bidang seperti ekonomi, pertahanan, hukum, pendidikan, dan sektor lainnya dengan tujuan menciptakan pemerintahan yang lebih berfokus pada kinerja dan hasil.

Konsep ini sering kali dianggap sebagai alternatif terbaik untuk kabinet politik, dimana para menteri diangkat bukan berdasarkan kepentingan partai politik atau koalisi tertentu. 

Dalam konsep zaken kabinet, meskipun masih terdapat pengaruh politik dalam pengusulan calon menteri, proses pemilihannya tetap didasarkan pada kapasitas profesional dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas negara.

Model ini diharapkan dapat mengurangi dominasi kepentingan politik dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan akuntabilitas serta kualitas kebijakan publik. Dengan begitu, Indonesia bisa menghadapi tantangan-tantangan domestik maupun global dengan lebih sigap dan efisien.

Baca Juga: 

Harapan Prabowo dengan Zaken Kabinet

Keinginan Prabowo untuk membentuk zaken kabinet menunjukan niat Presiden terpilih tersebutmenciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan berbasis pada meritokrasi. Langkah ini diharapkan dapat membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah, karena para menteri yang dipilih adalah mereka yang benar-benar kompeten dan berpengalaman dalam bidang masing-masing. 

Di tengah kompleksitas tantangan global dan domestik saat ini, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga keamanan, kebutuhan akan pemerintahan yang tangguh dan kompeten menjadi sangat krusial. 

Keinginan Prabowo cukup bagus, tetapi pertanyaannya apakah hal itu bisa dilakukan. Ini mengingat Pemerintahan Prabowo didukung oleh koalisi yang gemuk. Sudah bukan rahasia lagi, setiap partai akan menginginkan jatah kursi menteri. Sejarah juga membuktikan banyak tokoh partai yang diajukan jadi menteri kerap tidak memiliki kemampuan yang sesuai bidangnya.  

 Bagaimana menggabungkan antara keinginan dan realitas inilah yang akan menjadi tantangan besar bagi Prabowo. 

 

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 16 Sep 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories