Antisipasi Corona, Makanan Impor di Makassar Uji Laboratorium BBPOM

virus

Balai Besar Pengujian Obat dan Makanan (BBPOM) Makassar menggelar uji pada beberapa produk makanan impor yang beredar luas di kota ini.

Sasaran pengujian adalah produk asal Tiongkok sebagai antisipasi terdapatnya kandungan ada tidaknya kandungan virus corona.

Dalam hasil uji kandungan itu, Selasa (18/2/2020), negatif mengandung virus corona yang diharapkan sekaligus meluruskan kesalahpahaman masyarakat yang selama ini kerap percaya hoax soal penularan virus corona bisa terjadi lewat makanan.

"Penyebaran virus corona tidak usah khawatir dari makanan, itu tidak ada. Virus corona ini membutuhkan kinang atau cost untuk dia hidup," ujar Kepala BBPOM Makassar, Abdul Rahim kepada wartawan.

"Dia bisa hidup di makhluk hidup, apakah itu dari hewan yang terkena virus atau dari manusia, kalau di makanan, di produk-produk pangan itu pasti tidak akan lama," katanya.

"Virus corona ini membutuhkan kinang atau cost untuk dia hidup. Dia bisa hidup di makhluk hidup, apakah itu dari hewan yang terkena virus atau dari manusia, kalau di makanan, di produk-produk pangan itu pasti tidak akan lama," kata Abdul Rahim.

Tak hanya itu, lanjut Tahim, banyak produk pangan utamanya kalengan sterilnya itu dengan suhu tinggi. Dengan kata lain virus corona ini tidak akan tahan di atas suhu 56 derajat selama 30 menit.

"Jadi tidak mungkin ada di dalam makanan," katanya.

Namun dia menegaskan pengujian sampel makanan ini tidak hanya soal virus corona. Pengujian memang rutin dilakukan lantaran tugas utama pihak BBPOM ialah memastikan tak ada produk kemasan yang tak layak edar di masyarakat.

"Kita harus tetap waspada ketika mengonsumsi atau membeli makanan kemasan, yang harus diperhatikan dia harus terdaftar di Badan POM maupun Dinas Kesehatan," katanya.

"Kemudian pastikan dia belum kadaluarsa. Kemasannya jangan yang sudah penyok, sudah sobek. Kemudian labelnya terlihat jelas," kata dia.

Rahim pun meminta masyarakat turut membantu pengawasan dengan cara melapor ke BBPOM jika menemukan makanan yang tak layak edar.

Bagikan

Related Stories