Makassar Kini
Bentuk Komitmen Jaga Lingkungan Serayu, PLN Indonesia Power Sebar 100.00 Ikan
JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) Mrica PGU gelar kegiatan Sinergi konservasi lingkungan di Dermaga Apung Bendung Gerak Serayu, Banyumas. Ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam menyelaraskan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Vice President NRE O&M Planning and Control PLN IP Wasis Jati Waskitho mengatakan bahwa kegiatan konservasi yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power Mrica PGU juga dilakukan di beberapa PLTA PLNIP yang lain.
"Sebagai tanggung jawab kami sebagai salah satu pengguna sumber daya air untuk pembangkit energi listrik, kami juga menyumbangkan konservasi ini untuk mendukung kelestarian lingkungan jangka panjang termasuk kelestarian pembangkit kami juga di PLTA lainnya,” ujar Wasis.
- Kolaborasi Adidas dengan Moncler Hadirkan Pakaian Olahraga Inovatif
- Menkeu Jepang Angkat Bicara Soal Intervensi Pasar Valuta Asing
- Kupas Permendag Nomor 31 Tahun 2023, Aturan Baru yang Tutup TikTok Shop
Sementara itu Senior Manager PLN IP Mrica PGU Nazrul Very Andhi mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan ekosistem lingkungan hidup Derah Aliran Sungai Serayu Hilir.
“Kegiatan tebar benih ikan ini kami laksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan juga ekosistem lingkungan hidup khususnya di sekitar unit kami yaitu DAS Serayu Hilir. 100 ribu benih ikan kami lepaskan,” ujar Nazrul.
Di tempat yang sama Triyanto Peneliti Pusat Riset Limnologi & Sumber Daya Air – BRIN mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PLN Indonesia Power Mrica PGU dalam program konservasi lingkungan menebar benih ikan.
“Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat positif, membantu meningkatkan populasi ikan yang ada di sungai serayu. Mengenai bagaimana berupaya bersama dengan masyarakat menyiapkan suatu program untuk mengkonservasi sumber daya ikan di sungai serayu dengan berusaha memulihkan ikan-ikan lokal seperti ikan nilem, tawes, dan udang galah,” ujar Triyanto.
Hal ini juga digaris bawahi oleh Taufik Budhi Pramono Akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jendral Soedirman yang mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu upaya dalam mencegah kepunahan ikan-ikan asli sungai Serayu yang membutuhkan peran masyarakat sekitar untuk membantu melestarikan.
“Kedepan kita juga butuh sebuah strategi atau upaya bagaimana agar masyarakat sekitar sini termasuk komunitas pemancing mania ini juga bisa ikut bersinergi mengembangkan ikan-ikan asli sungai Serayu. Akademisi menyarankan untuk mengembangkan sebuah set plan dan perkembangan teknologi terkait ikan asli yang akan kita kembangkan. Untuk kedepan kami siap untuk bersinergi, mungkin bisa kerahkan banyak mahasiswa seperti mahasiswa manajemen sumber daya perairan,” ujar Taufik.
Selain merupakan komitmen korporasi dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kegiatan ini juga untuk memperingati HUT PLN Indonesia Power Mrica PGU yang ke-36 dengan. Aksi ini dilakukan di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas dengan melibatkan beberapa unsur Pemerintahan dan unsur masyarakat, mulai dari Pusat Riset Limnologi & Sumber Daya Air – BRIN, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Forkompimda Banyumas, akademisi yaitu Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Jendral Soedirman serta beberapa perwakilan dari instansi atau komunitas lainnya. Adapun benih ikan yang ditebar yaitu Ikan Tawes sebanyak 20 ribu benih, Ikan Nilem 20 ribu benih dan juga Udang Galah 60 ribu benih dengan total 100 ribu benih ikan.
Dilanjutkan dengan sosialisasi dan diskusi yang bertempat di Mercusi Cafe & Resto. Dalam pemaparannya SRM Mrica PGU Nazrul Very Andhi juga memaparkan tentang keamanan dan tanggap darurat bendungan yang dituangkan dalam Rencana Tanggap Darurat Bendungan (RTD) serta materi tentang penanganan sedimentasi waduk PB Soedirman PLTA Mrica dengan metode flushing dan dredging, serta awareness tentang keselamatan bendungan, kondisi normal dan kondisi darurat bendungan kepada semua stakeholder.
Sedangakan Taufik Budhi Pramono Akademisi Universitas Jendral Soedirman membahas mengenai dukungan teknologi dan juga resource mahasiswa terhadap cakupan sinergi yang lebih lanjut dan luas. Kemudian dilanjutkan pemaparan dari Pusat Riset Limnologi & Sumber Daya Air – BRIN yang membahas mengenai penebaran bibit ikan asli Indonesia, Pembangkit PLTA sebagai Pembangkit Energi Baru dan Terbarukan, konservasi lingkungan, fungsi pencairan, pengendalian banjir, dan listrik.