Wali Kota Munafri Tekankan Integritas dan Kepemimpinan Lurah di Makassar

Jumat, 03 Oktober 2025 18:15 WIB

Penulis:Isman Wahyudi

Editor:Isman Wahyudi

da6f1c73-8a66-452e-91dc-9239e9f08b28.jpeg
IST (IST)

MAKASSARINSIGHT.com – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya integritas, kepemimpinan, dan pelayanan publik dalam menjalankan tugas lurah. Pesan itu disampaikan saat membuka kegiatan Transformasi Kapasitas bagi seluruh lurah se-Kota Makassar di Aula Sipakatau, Balai Kota Makassar, Jumat (3/10/2025).

Munafri menekankan, bimbingan teknis (bimtek) yang digelar bukan sekadar seremoni, melainkan forum strategis untuk menyatukan langkah para lurah dalam menjalankan program pemerintah.

“Bimtek ini ibarat orkestra. Semua harus selaras, tidak boleh ada yang fals. Saya ingin harmoni dalam setiap gerakan lurah di lapangan,” tegas Munafri.

Kegiatan akan berlanjut di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) LAN RI Antang, Kecamatan Manggala, pada 6–9 Oktober 2025. Para lurah akan mendapat pembekalan dari tim ahli dan sejumlah SKPD terkait. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan retret di Malino, Gowa, pada 10–12 Oktober 2025, di mana Munafri akan hadir langsung memberikan materi.

Baca Juga: 

Dalam arahannya, Munafri memaparkan beberapa fokus utama, mulai dari peningkatan pelayanan publik, transformasi digital, pengadaan barang/jasa, hingga penguatan kepemimpinan lurah di tengah masyarakat.

Menurutnya, pelayanan publik harus semakin mudah diakses masyarakat. “Digitalisasi harus mempermudah, bukan mempersulit. Jangan sampai warga merasa jauh dari layanan karena sistem yang rumit,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa kepemimpinan lurah tidak hanya dilihat dari jabatan, melainkan dari keseriusan hadir dan mendengar persoalan warga.

“Wibawa lurah hadir dari ketulusan mendengar dan mencari solusi. Tidak perlu glamor, tapi jangan asal-asalan,” ujarnya.

Munafri menutup sambutannya dengan menekankan bahwa integritas adalah harga mati.

Baca Juga: 

“Jabatan bisa hilang, rumah bisa hilang, kendaraan bisa hilang. Tapi integritas jangan pernah hilang, sengaja maupun tidak. Saya tidak main-main soal integritas,” tegasnya.

Ia berharap, bimtek ini menjadi ruang interaksi produktif yang berlanjut pada praktik nyata di tengah masyarakat. Seluruh lurah, lanjutnya, akan dievaluasi secara adil berdasarkan indikator kinerja yang jelas.

“Kalau hanya mau mendengar, cukup rekam lalu diputar. Tapi yang kita harapkan adalah interaksi aktif dan solusi nyata,” pungkas Munafri. (***)