Minggu, 14 September 2025 22:29 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi

MAKASSARINSIGHT.com – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima kunjungan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana Mukti, di Rumah Jabatan Wakil Gubernur, Makassar, Sabtu (13/9/2025). Pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam menjajaki berbagai potensi kerja sama antara Sulawesi Selatan dan Kuwait, mulai dari sektor ketenagakerjaan hingga energi dan pariwisata halal.
Dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi, Dubes Lena menyampaikan bahwa Kuwait sangat terbuka terhadap tenaga kerja asal Indonesia, khususnya yang memiliki keterampilan di bidang kesehatan dan manufaktur.
“Banyak sektor yang bisa kita kolaborasikan. Saat ini, sebagian besar tenaga kerja Indonesia di Kuwait bekerja di bidang kesehatan dan manufaktur. Nilai tukar yang tinggi juga menjadikan Kuwait sebagai destinasi yang menjanjikan bagi tenaga kerja asal Sulsel,” jelasnya.
Menurut Lena, satu dinar Kuwait saat ini bernilai lebih dari Rp50.000, sebuah peluang besar bagi Sulawesi Selatan untuk mendorong pengiriman tenaga kerja yang kompeten dan terampil.
Tak hanya soal tenaga kerja, diskusi juga mengarah pada sektor energi, terutama energi baru terbarukan. Lena melihat Sulsel memiliki potensi besar untuk terlibat dalam rantai pasok energi, mengingat Kuwait sebagai negara penghasil minyak dan gas, kini juga mulai melirik kerja sama di sektor energi berkelanjutan.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyambut baik peluang kerja sama tersebut. Ia menegaskan kesiapan Pemprov Sulsel menjadi mitra aktif Indonesia dalam mempererat hubungan dengan Kuwait, terutama dalam bidang investasi, perdagangan, dan pariwisata halal.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Dubes. Kunjungan ini menjadi kehormatan bagi kami, dan tentu kami siap membuka ruang kerja sama seluas-luasnya,” ujar Fatmawati.
Ia juga menyebutkan sejumlah produk unggulan Sulawesi Selatan yang potensial untuk diekspor ke Kuwait, seperti rumput laut, udang, kakao, dan kopi Toraja. Menurutnya, selain kualitas, produk-produk tersebut juga memiliki nilai budaya yang kuat dan bisa menarik pasar internasional, termasuk Timur Tengah.
Di sektor pariwisata, Fatmawati menyoroti pentingnya pengembangan destinasi halal, sejalan dengan kebutuhan pasar Kuwait dan negara-negara teluk lainnya. “Kami terbuka terhadap investasi sektor pariwisata halal. Sulsel memiliki destinasi yang ramah keluarga, budaya yang kaya, dan infrastruktur yang terus berkembang,” ungkapnya.
Tak kalah penting, ia juga menegaskan bahwa Pemprov Sulsel akan memastikan perlindungan bagi tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri. “Kami ingin memastikan para pekerja tidak hanya terserap, tetapi juga terlindungi hak-haknya dan dibekali keterampilan sesuai kebutuhan pasar,” pungkasnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam membuka pintu kerja sama lebih luas antara Sulawesi Selatan dan Kuwait, sekaligus memperkuat peran Sulsel dalam kancah diplomasi ekonomi global. (***)