Bank Indonesia
Jumat, 21 Oktober 2022 13:43 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
BANK Indonesia (BI) terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran dan akselerasi digitalisasi untuk mendorong efisiensi transaksi ekonomi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja secara daring.
"Kemudian adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," kata Perry dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Tercatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada triwulan III 2022 tumbuh 35,79% yoy. Diperkirakan transaksi uang elektronik meningkat 32,27% yoy menjadi Rp404 triliun hingga akhir tahun 2022.
Sementara nilai transaksi digital banking pada triwulan III 2022 meningkat 29,47% yoy, dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 30,19% yoy hingga mencapai Rp53.144 triliun.
Untuk mendorong inovasi sistem pembayaran, Perry menyebut BI terus melakukan persiapan implementasi QRIS Tarik Transfer Setor (TTS) pasca piloting serta terus melanjutkan perluasan QRIS antar negara.
Di sisi lain, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada triwulan III 2022 juga meningkat 7,61% yoy. BI terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran uang rupiah kertas tahun emisi 2022.(*)
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 21 Oct 2022