Selasa, 01 Desember 2020 21:46 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menilai hadirnya Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) dapat menekan penyebaran virus Covid-19.
Lantaran kurangnya interaksi antara satu orang dengan orang lain. Mengingat potensi penyebaran bisa saja terjadi jika mengumpulkan orang dalam jumlah yang banyak.
Selain itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah juga menyebut inovasi BI dalam membentuk TP2DD merupakan salah satu upaya pencegahan di masa pandemi khususnya terhadap sistem pembayaran.
“Jadi tidak ada lagi tukar menukar uang. Kedua, mempercepat proses yang selama ini harus ke bank, sekarang tinggal di rumah saja jadi bisa lebih mudah,” kata Nurdin, Selasa (1/12/2020).
Eks Bupati Bantaeng itu mengatakan di masa pandemi, sistem digitalisasi menjadi penting. Selain menekan penyebaran virus, diprediksi dengan perkembangan zaman yang semakin modern, pertumbuhan ekonomi Sulsel juga akan semakin membaik.
“Sekarang tidak perlu lagi ke restoran belanja, pesan makan. Bahkan kita bisa rekap berapa banyak makanan yang kita pesan, inilah era digital,” ungkapnya.
“Di masa pandemi ini kalau toko tutup, tidak ada aktivitas banyak cara bisa dilakukan dari rumah misalnya bisa menjual produk kita tanpa bersentuhan atau mengumpulkan orang,” sambung Nurdin.
Diketahui TP2DD disebar ke 5 Kabupaten Kota yakni Makassar, Maros, Gowa, Barru dan Parepare.
Adapun beberapa mamfaat dibentuknya TP2DD di empat Kabupaten dan dua Kota di Sulsel, pertama pengelolaan keuangan daerah diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah, ekonomi inklusif bertambah kuat, dan kesejahteraan lebih merata.
Kedua, pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan kualitasnya melalui transaksi keuangan yang lebih cepat, mencegah kebocoran anggaran pendapatan/belanja serta menciptakan transparansi. Ketiga, integrasi ekonomi dan keuangan digital dapat terwujud lebih cepat.