Senin, 22 September 2025 21:21 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi

MAKASSARINSIGHT.com – Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Auditorium Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, pada Senin, 22 September 2025.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Komitmen Kesanggupan Pemenuhan Data Calon Petani dan Calon Lokasi.
Gubernur Andi Sudirman menyampaikan kehadirannya sebagai bentuk dukungan terhadap langkah pemerintah pusat dalam memperkuat hilirisasi. “Menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas dan Penandatanganan MoU Komitmen Kesanggupan Pemenuhan Data Calon Petani Calon Lokasi,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap bahwa Indonesia memiliki modal alam yang sangat besar untuk sektor pertanian, antara lain iklim tropis, sinar matahari sepanjang tahun, ribuan sungai, serta ratusan gunung. “Kita kadang‑kadang tidak menyadari bahwa kita adalah negara tropis. Sepanjang tahun kita memiliki sinar matahari, modal penting untuk tumbuhnya tanaman, peternakan, dan lain‑lain,” katanya.
Sementara itu, Andi Amran Sulaiman (Mentan) menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun melalui Alokasi Belanja Tambahan (ABT) periode 2025–2027 untuk mendorong produktivitas komoditas perkebunan seperti kelapa, tebu, kopi, kakao hingga lada. Nilai tambah yang ditargetkan dari program ini mencapai Rp138,49 triliun.
“Total anggaran hampir Rp10 triliun ini merupakan upaya membangkitkan kembali kejayaan Indonesia sebagai pusat rempah‑rempah dunia,” jelasnya.
Penandatanganan MoU ini menandai komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat pengumpulan data calon petani dan identifikasi calon lokasi pengembangan komoditas prioritas. Langkah ini penting agar program hilirisasi dapat dilaksanakan dengan lebih terencana dan tepat sasaran.
Dengan partisipasi aktif Sulawesi Selatan di rakor ini, diharapkan provinsi tersebut bisa mengambil bagian langsung dalam rangkaian program nasional hilirisasi komoditas serta mewujudkan pemanfaatan potensi daerah lebih optimal. (***)