Kamis, 21 September 2023 08:38 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Beberapa waktu yang lalu, pemilik X atau Twitter, Elon Musk melontarkan gagasan bahwa jejaring sosial miliknya yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter mungkin bukan lagi sebagai situs gratis.
Seperti yang dilansir Trenasia dari TechCrunch pada Kamis, 21 September 2023, dalam percakapan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin lalu, Elon Musk mengatakan bahwa perusahaannya akan beralih ke pembayaran bulanan yang kecil untuk menggunakan sistem X. Ia menyarankan bahwa perubahan seperti itu tetap diperlukan untuk mengatasi adanya masalah bot di platform Twitter atau X.
“Inilah satu-satunya cara yang dapat saya pikirkan untuk memerangi pasukan bot dalam jumlah besar. Karena sebuah bot berharga sepersekian sen, sebut saja sepersepuluh sen, tapi bahkan jika ia harus membayar beberapa dolar atau lebih, biaya dari bot sangat lah besar,” jelas Elon Musk, seperti yang dikutip Trenasia dari TechCrunch pada Kamis, 21 September 2023.
Baca Juga:
Selain itu, setiap kali pembuat bot ingin membuat bot lainnya, maka mereka memerlukan metode pembayaran baru lainnya. Akan tetapi, Elon Musk tidak mengatakan berapa biaya pembayaran langganan baru tersebut, hanya menggambarkannya sebagai sejumlah kecil uang.
Selama diskusi tersebut, Elon Musk turut membagikan metrik baru untuk X yang mencatat bahwa situs tersebut kini memiliki 550 juta pengguna bulanan yang dapat menghasilkan 100 hingga 200 juta postingan setiap hari. Akan tetapi, masih tidak jelas apakah dari metrik tersebut Elon Musk telah menghitung automated account seperti bot baik misalnya feeds berita atau bot buruk yang mengirimkan spam.
Angka tersebut juga tidak memungkinkan untuk dibandingkan secara langsung dengan basis pengguna media sosial Twitter sebelum era Elon Musk, yang dihitung menggunakan metrik khusus yang diciptakan Twitter, yang disebut sebagai rata-rata pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi, atau mDAU. Metrik lama ini menunjukkan pengguna di Twitter yang dapat dimonetisasi dengan melihat iklannya. Selama pendapatan publik terakhirnya pada Q1 2022, Twitter memiliki 229 juta mDAU.
Hingga sampai saat ini Elon Musk masih tidak memperluas rencananya untuk mengenakan biaya untuk X atau kapan perubahan tersebut akan terjadi. Namun, sejak Elon Musk mengambil alih platform microblogging tersebut tahun lalu, perusahaan tersebut telah mendorong penggunanya untuk berlangganan produk langganan berbayarnya yaitu X Premium (sebelumnya Twitter Blue). Layanan tersebut dibandrol dengan harga US8 per bulan atau US$84 per tahun yang menawarkan berbagai fitur seperti mampu mengedit postingan, hanya separuh iklan yang ditayangkan, mendapatkan prioritas dalam pencarian dan percakapan, bisa menulis postingan yang lebih panjang, dan masih banyak lagi.
X atau Twitter juga tidak mengungkapkan berapa banyak pelanggan berbayar yang saat ini dimilikinya, tapi peneliti independen menunjukkan bahwa X Premium belum menarik mayoritas pengguna X. Sebuah analisis yang dikutip dari TechCrunch menyebut bahwa hanya 827.615 pengguna yang saat ini berlangganan X Premium.
Baca Juga:
Gagasan menagih semua orang untuk membayar di X tampaknya bukanlah ide baru bagi Elon Musk. Dikabarkan, tahun lalu Elon Musk sebenarnya sedang mempertimbangkan gagasan untuk menempatkan seluruh Twitter di balik paywall.
Itu tadi penjelasan mengenai kabar Elon Musk yang disebut meminta semua pengguna Twitter atau X untuk membayar saat mengakses platform microblogging tersebut. Apakah Anda setuju?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 21 Sep 2023