Rabu, 17 September 2025 22:36 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi

MAKASSARINSIGHT.com, SIDRAP – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Zona 3 yang meliputi kabupaten/kota Sidrap, Parepare, Pinrang, Barru, Pangkep, dan Enrekang, Selasa (16/9/2025) di Kantor Bupati Sidrap.
Kegiatan yang digelar bersama Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan ini dirangkaikan dengan “Capacity Building TPID Sulsel” sebagai salah satu strategi penanganan inflasi di kawasan yang menjadi sentra pasokan pangan.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (Agustus 2025), inflasi bulanan di Sulsel tercatat 0,04 persen (mtm) dan inflasi tahun kalender pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mencapai 5,12 persen (ytd), melampaui target indikatif 3,33 persen.
Dalam arahan, Jufri Rahman menekankan bahwa meskipun kondisi pangan di enam daerah tersebut relatif terjaga, masih ditemukan beberapa komoditas yang mengalami defisit. Karena itu, ia mendorong satuan kerja terkait untuk memperkuat rantai distribusi demi menjaga stabilitas harga.
“Pesan Ibu Wagub agar melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak dengan berfokus pada komoditas penyumbang inflasi, dan perluasan jenis komoditi lewat program mandiri benih,” ujar Jufri Rahman.
Forum TPID juga menyepakati sejumlah langkah strategis di dua sisi rantai yaitu hulu dan hilir. Di sisi hulu, pemda diminta memperluas listrik masuk sawah, penggunaan bibit unggul, hingga pompanisasi agar produksi padi bisa mencapai tiga kali panen per tahun. Sedangkan di sisi hilir, pihaknya meminta lembaga seperti BULOG untuk memperbanyak penyaluran beras SPHP dan menambah pasokan minyak goreng Minyak Kita.
Deputi Kepala BI Sulsel, Wahyu Purnama, menyebut bahwa komoditas utama penyumbang inflasi hingga Agustus berasal dari beras, ikan bolu, ikan layang, ikan cakalang, dan tomat. Ia kemudian menuturkan lima strategi cepat (quick wins) pengendalian inflasi: penyaluran beras SPHP secara masif, pelaksanaan GPM pada komoditas penyumbang inflasi, perluasan gerakan “tanam barito” (bawang merah, rica, tomat), optimalisasi cold‑storage lewat BUMD, dan pemanfaatan mesin D’Ozone untuk memperpanjang masa simpan hortikultura.
Jufri Rahman mengungkap optimisme bahwa koordinasi lintas daerah melalui TPID Zona 3 akan mampu menekan lonjakan harga pangan sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
“Kita berharap arahan dan rekomendasi ini dapat ditindaklanjuti oleh seluruh pemerintah kabupaten untuk mewujudkan stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (***)