Jumat, 02 Oktober 2020 21:50 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Sebagai kota Metropolitan, Makassar masih memiliki lahan persawahan dan perkebunan.
Data dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) kota Makassar, luas lahan persawahaan di tahun 2019 ini mencapai 300 Hektare yang tersebar di sejumlah wilayah.
Salah satunya lahan persawahaan yang masih cukup luas ini ada di Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya.
Hanya saja potensi pertanian di Makassar khususnya untuk wilayah Bakung belum terlalu diperhatikan.
Salah satu petani di Bakung, Agus, mengatakan jika masalah yang kerap dihadapinya bersama petani-petani lainnya tiap tahun yakni kesulitan air jika memasuki musim kemarau.
Agus yang mewakili petani lainnya di Kelurahan Bakung ini menyampaikan keluhannya tersebut kepada Calon wakil Wali kota Makassar, Abd Rahman Bando, saat kampanye tatap muka di Kampung Cedde RT 03 RW 05, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kamis kemarin.
“Persoalan petani di sini kesulitan memperoleh air di musim kemarau karena minimnya pompa dan sumber air,” ungkapnya.
Kesulitan yang dialami para petani itu pun menurut Rahman Bando semestinya tak terjadi jika Pemerintah bisa lebih memperhatikan kebutuhannya.
Sebagai mantan Kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Peternakan (DKP3) dan juga menjabat Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) kota Makassar sebelum pensiun, Rahman Bando mengatakan bahwa dirinya sudah memberikan dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut di beberapa lokasi.
Meskipun ia akui jika penyebarannya belum dinikmati oleh seluruh petani yang ada di Makassar.
“Di Bakung ini banyak petani yang mungkin pernah saya kirimi bantuan, seperti traktor, penyemprot, bibit padi, pupuk, yang terakhir sebelum saya pensiun itu saya bagikan kartu tani, saya usulkan itu 4 ribu tapi belum turun semuanya, itu bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi,” tuturnya.