PGRI Ingatkan Sekolah dan Siswa Jaga Integritas dan Kejujuran dalam Pelaksanaan TKA SMA Awal November Nanti

Jumat, 24 Oktober 2025 08:11 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Jelang TKA SMA Awal November Nanti, PGRI Dorong Guru dan Murid Jaga Integritas
Jelang TKA SMA Awal November Nanti, PGRI Dorong Guru dan Murid Jaga Integritas (Freepik.com/katemangostar)

JAKARTA – Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa jenjang SMA/MA dan SMK/MAK pada awal November, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengimbau seluruh sekolah dan tenaga pendidik memperkuat strategi pembelajaran serta memastikan pelaksanaan asesmen berjalan dengan penuh integritas.

Sekretaris Jenderal PGRI, Dudung Abdul Qodir menekankan bahwa TKA merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional yang berpegang pada prinsip kejujuran dan integritas.

“PGRI sebagai mitra strategis pemerintah mendukung penuh program yang telah disiapkan oleh Kemendikdasmen. Tata kelola dan pelaksanaannya juga sudah disosialisasikan kepada para guru,” ujar Dudung kepada wartawan.

Dudung menjelaskan, sekolah dan para guru telah melakukan berbagai persiapan menghadapi pelaksanaan TKA yang akan berlangsung hampir sepekan lagi.

“Setiap proses pembelajaran adalah asesmen, namun dengan adanya TKA ini dibutuhkan penguatan agar tujuan asesmen tercapai yakni menilai kemampuan individu siswa secara terukur dan menjadi standar untuk jenjang pendidikan berikutnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga mendorong agar siswa dapat belajar dan berlatih soal TKA secara gratis melalui platform RuangMurid yang disediakan oleh Kemendikdasmen. Sementara itu, guru-guru terus mendapatkan pelatihan dan workshop mulai dari tahap perencanaan, implementasi, hingga evaluasi pembelajaran.

“Hanya saja, tahun ini ada tambahan pesan penting, yakni pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik sebagai dasar penilaian kualitas siswa di akhir pendidikan. Ini akan memotivasi peningkatan mutu pembelajaran sekaligus hasilnya,” ujar Dudung.

Dukungan Pemerintah Daerah

Dudung menegaskan, keberhasilan TKA bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat juga perlu terlibat aktif agar asesmen berjalan lancar dan jujur. 

“Pendidikan itu bukan hanya urusan pusat. Pemerintah daerah juga harus mendukung agar kegiatan ini sukses, berjalan murni, dengan kejujuran tinggi dan evaluasi yang baik,” tegasnya.

Ia menjelaskan, koordinasi antara Dinas Pendidikan dan PGRI di setiap tingkatan provinsi, kabupaten, dan kota terus dilakukan untuk menyukseskan pelaksanaan TKA di sekolah-sekolah. Untuk tingkat SMA, sebagian besar sekolah disebut sudah siap melaksanakan TKA pada November, meskipun di beberapa daerah masih terdapat keterbatasan sarana.

“Biasanya sekolah berkoordinasi dengan sekolah lain yang berdekatan atau dengan guru yang memiliki fasilitas teknologi informasi. Polanya sama seperti asesmen sebelumnya,” jelas Dudung.

Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada orang tua siswa. Menurutnya, kebijakan pelaksanaan TKA yang sudah menjadi keputusan resmi Kemendikdasmen perlu dikawal bersama agar seluruh pihak memahami tujuannya.

“Tugas sekolah bukan hanya menyiapkan siswa, tapi juga mensosialisasikan kebijakan ini kepada orang tua. Kepala sekolah harus memastikan guru dan orang tua memahami bahwa TKA adalah bagian dari potret kualitas siswa di akhir pendidikan, sekaligus penentu untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.

Ia berharap pelaksanaan TKA November nanti dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.

“InsyaAllah mudah-mudahan tidak ada kendala. Proses sudah dilalui, nanti kita evaluasi apa yang perlu diperbaiki. Tujuannya jelas: meningkatkan integritas dan kejujuran, serta kualitas layanan pendidikan melalui proses dan hasil yang lebih baik,” katanya.

PGRI, lanjutnya, berharap agar Kemendikdasmen terus berkolaborasi membangun sistem asesmen yang adil, nyaman bagi guru, dan tidak menimbulkan ketakutan seperti saat Ujian Nasional di masa lalu.

“Ini bukan ujian menakutkan, tapi asesmen biasa yang perlu diikuti dengan keseriusan. Orang tua juga diharapkan ikut membimbing anak-anak agar siap secara mental. Tidak perlu takut, yang penting persiapan dan kejujuran,” tutup Dudung.

Sebagai informasi proses pendaftaran TKA 2025 telah resmi ditutup pada 5 Oktober 2025 dengan partisipasi yang sangat tinggi. Berdasarkan data Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, tercatat sebanyak 3,52 juta calon peserta dari 43.918 satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah mendaftar.

Jenjang SMA menjadi penyumbang peserta terbesar dengan 1,75 juta calon peserta, diikuti oleh SMK sebanyak 1,59 juta peserta, dan MA sebanyak 506 ribu peserta. Beberapa satuan pendidikan keagamaan dan sekolah khusus seperti SMTK, SMAK, SMAgK, serta SLB juga berpartisipasi aktif.

Dari sisi moda pelaksanaan, sebagian besar satuan pendidikan telah siap menyelenggarakan TKA secara digital. Sebanyak 73,15 persen sekolah akan melaksanakan TKA secara daring, 12,3 persen secara semi-daring, sementara 0,01 persen masih dalam tahap finalisasi moda pelaksanaan. Adapun pelaksanaan TKA akan berlangsung dalam tiga gelombang utama: gelombang pertama pada 3–4 November, gelombang kedua pada 5–6 November, dan gelombang khusus pada 8–9 November. Setelah itu, sinkronisasi TKA susulan dijadwalkan pada 14–16 November 2025.

Tulisan ini telah tayang di halojatim.com oleh Redaksi pada 24 Okt 2025