Sabtu, 24 Juni 2023 06:03 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASARINSIGHT.com - Hampir semua orang yang memiliki smartphone pasti memiliki akun media sosial. Hal ini karena media sosial membuat kita selalu terhubung dengan oran-orang di sekitar kita serta memberikan informasi baik itu yang menghibur, mendidik, atau inspiratif.
Tidak mengherankan jika ada banyak orang yang kecanduan untuk scroll di media sosial secara terus menerus. Namun ternyata hal itu tidak selalu menimbulkan efek yang positif.
Penggunaan media sosial secara terus menerus bahkan kecanduan akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti depresi, meningkatnya gejala kecemasan, cenderung membandingkan pencapaian dalam kehidupan, kurang tidur, kehilangan fokus hingga melewatkan deadline atau mengabaikan tugas.
Baca Juga:
Seperti survei yang dilakukan oleh Healthline, sebanyak 25 persen dari peserta merasakan media sosial berdampak negatif pada kesehatan mental mereka dan 53 persen mengatakan bahwa mengurangi penggunaan dapat membantu mengatasi dampak negatif tersebut.
Lalu, apakah Anda juga termasuk dalam kategori orang yang harus membatasi penggunaan media sosial? Simak penjelasan berikut ini.
Berikut beberapa ciri-ciri yang menandakan bahwa Anda sedang membutuhkan detoks atau istirahat dari media sosial.
Jika Anda berpikir bahwa mereka Anda memiliki kecanduan media sosial, maka sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan atau melakukan detoks media sosial.
Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda melakukan detoks media sosial.
Setiap orang memiliki kebutuhan yang unik atau berbeda ketika ingin istirahat dari media sosial mereka. Anda bisa mewujudkan tujuan tersebut dengan menghindari terlibat dalam percakapan, topik, atau debat yang tidak sehat, menghentikan penggunaan aplikasi tertentu selama beberapa hari, dan menggunakan media sosial maksimal 20 menit sehari.
Jika Anda baru memulai, tidak ada salahnya untuk menentukan durasi waktu yang sebentar dulu lalu secara bertahap mulai meningkatkan durasi waktunya.
Seseorang mungkin secara refleks memeriksa aplikasi dan notifikasi media sosial setiap memegang ponsel. Oleh karena itu, menghapus aplikasi dapat membantu Anda berhenti memeriksanya secara otomatis, karena Anda perlu mengunduh ulang aplikasi tersebut agar dapat masuk kembali.
Setiap kali Anda memiliki keinginan kuat untuk mengunjungi situs media sosial, Anda bisa mengalihkannya dengan mencari aktivitas alternatif. Anda bisa mencoba bertemu dengan teman, menemukan hobi baru, berolahraga, atau membaca buku.
Beberapa orang menggunakan aplikasi media sosial sebagai alat komunikasi utama untuk bekerja. Anda bisa menggunakan alternatif lainnya untuk tetap terhubung dengan menggunakan aplikasi pesan teks, video conference, atau email.
Baca Juga:
Itu tadi beberapa ciri-ciri orang yang harus istirahat atau detoks media sosial sekaligus cara melakukannya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 23 Jun 2023