Bank Mandiri
Selasa, 11 Februari 2025 15:00 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
MAKASSARINSIGHT.com - Bank Mandiri kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, forum investasi terbesar di Indonesia yang memasuki tahun ke-14. Forum ini mengangkat tema "Nourishing Future Growth" untuk membahas strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global serta peluang investasi yang terus berkembang.
Forum hasil kolaborasi Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas dengan dukungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) ini dihadiri lebih dari 22.000 peserta, termasuk lebih dari 700 investor asing. Para pembuat kebijakan, pakar ekonomi global, dan pelaku industri turut serta dalam diskusi strategis untuk menggali potensi investasi di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah tantangan global. "Meski kondisi ekonomi global tidak mudah, pertumbuhan Indonesia diproyeksikan tetap berada di kisaran 5 persen," ujarnya.
Sepanjang 2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen, meskipun mengalami sedikit penurunan pada kuartal IV menjadi 5,02 persen akibat melemahnya ekspor pada pertengahan tahun.
Namun, inflasi tetap terkendali, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat inflasi terendah secara global.
Senada dengan Sri Mulyani, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo menegaskan komitmen BUMN dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. "BUMN tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam layanan publik yang luas," katanya.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menekankan peran sektor perbankan dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Kami terus mendukung investasi di sektor strategis seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Dia menambahkan, Bank Mandiri juga memperkuat inovasi digital melalui platform Livin’ dan Kopra by Mandiri untuk meningkatkan akses layanan perbankan.
Dalam sesi Macro Day, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, mengungkapkan bahwa Bank Mandiri terus mendukung peningkatan iklim investasi melalui program strategis. Salah satunya adalah Business Matching bertajuk "Energizing Private Sectors", yang mempertemukan investor dengan korporasi besar di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral.
"Kami menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama, yaitu hilirisasi mineral, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur," jelas Eka.
Bank Mandiri juga memperluas jangkauan global melalui kantor luar negeri (KLN) yang beroperasi di Singapura, Hong Kong, Shanghai, Cayman Islands, Dili, serta anak perusahaan di Kuala Lumpur dan London. KLN ini telah melayani lebih dari 100 ribu nasabah korporasi dan ritel, memperkuat hubungan bisnis internasional dengan jaringan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menyoroti momentum investasi di awal pemerintahan Presiden Prabowo, dengan program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan 3 juta rumah murah.
"Antusiasme investor terhadap MIF 2025 sangat tinggi. Kami optimis forum ini akan memperkuat pandangan positif terhadap prospek pertumbuhan Indonesia dan mendorong investasi langsung di berbagai sektor," kata Oki.
Sebagai bagian dari forum, Mandiri Sekuritas mengadakan Site Visit ke perusahaan dan proyek strategis, serta Corporate Day yang mempertemukan emiten dengan investor dalam pertemuan one-on-one atau kelompok kecil. Tahun ini, MIF 2025 berhasil menarik 400 investor, dengan 40 persen di antaranya berasal dari luar negeri, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Uni Emirat Arab, dan Australia. Total dana kelolaan investor yang hadir mencapai USD 18,65 triliun, meningkat dari USD 14 triliun pada MIF tahun lalu.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai ekonomi Indonesia tetap solid di tengah perlambatan global. "Momentum pertumbuhan Indonesia masih kuat, didukung oleh kebijakan fiskal ekspansif, inflasi yang stabil, serta kinerja ekspor yang positif," ujarnya.
Tren investasi juga menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,61 persen—tertinggi dalam enam tahun terakhir. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral global juga berpotensi menarik lebih banyak aliran modal ke Indonesia.
Dalam era transformasi digital, Bank Mandiri terus memperkuat layanan perbankan digital. Aplikasi Livin’ by Mandiri kini memiliki 29,3 juta pengguna dengan total 3,9 miliar transaksi pada 2024, meningkat 38 persen secara tahunan (YoY). Sementara itu, Kopra by Mandiri mencatat volume transaksi Rp 22.700 triliun, tumbuh 17 persen.
"Kami percaya digitalisasi adalah kunci efisiensi dan inklusi keuangan. Dengan inovasi berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan solusi lebih baik bagi nasabah serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Darmawan.
MIF 2025 yang berlangsung hingga 14 Februari diharapkan menjadi katalisator investasi di Indonesia. Selain Macro Day, forum ini juga menghadirkan Investment Day dan Corporate Day untuk mempertemukan investor dengan perusahaan Indonesia melalui diskusi dan pertemuan bisnis.
"Kami mengajak para investor untuk menangkap peluang investasi di Indonesia. Melalui MIF 2025, kita dapat memperkuat sinergi antara sektor keuangan, dunia usaha, dan pemerintah guna mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," pungkas Darmawan.
2 bulan yang lalu
2 bulan yang lalu