Vaksinasi
Kamis, 26 Mei 2022 09:42 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
MAKASSARINSIGHT.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Kota Makassar masih bertahan di level 3 lantaran vaksinasi lansia dosis 1 belum memenuhi target pemerintah pusat atau masih di bawah 60%. Bahkan capaiannya terendah dibanding kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kota Makassar saat ini capaian (vaksinasi dosis 1) lansianya itu paling rendah di Sulawesi Selatan," beber Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Adi Novrisa yang dikonfirmasi, Kamis (26/5/2022).
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel hingga 24 Mei 2022 dilaporkan persentase vaksinasi lansia dosis 1 di Kota Makassar baru 50,95%. Di atas Makassar, ada Kabupaten Sidrap yang juga masuk PPKM level 3 dengan capaian vaksinasi lansia dosis 1 di angka 55,03%.
Dinkes Makassar pun terus mendorong capaian vaksinasi lansia. Apalagi hal tersebut menjadi indikator penentuan status PPKM oleh Pemerintah Pusat.
"Arahan Ibu Kadis (Kesehatan) itu, kita diperintahkan untuk secepatnya (meningkatkan cakupan vaksinasi lansia), karena kita memang sudah ketinggalan," tambah Adi.
Diketahui Makassar masih bertahan di status PPKM level 3 sebagaimana ditetapkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 27 Tahun 2022. Aturan ini berlaku 24 Mei hingga 6 Juni 2022.
"Jadi, Kota Makassar berdasarkan instruksi Mendagri terakhir, digolongkan kepada level 3," beber dia.
Status tersebut lantaran terhambat vaksinasi lansia dosis 1 yang masih kurang 60%. Sementara capaian total vaksinasi dosis 2 yang juga jadi indikator penetapan status PPKM sudah melebih target minimal 45% yang ditetapkan Pusat, atau terealisasi 76,29%.
"Nah, di sini sebenarnya agak rancu. Mengapa? Karena dosis 2 Kota Makassar itu sudah 75%, (meskipun) dosis lansia memang masih di bawah 60%. Jadi, kalau berdasarkan data dan faktor tersebut, semestinya kota Makassar itu berada di level 2," beber dia.
Adi mengungkapkan, hal ini sudah dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar status PPKM bisa direvisi ke level 2. Atas dalih total vaksinasi dosis 2 di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Hal ini juga sudah kita konsultasikan ke Kemendagri tentang hal ini, kenapa bisa? Karena salah satu persyaratan, yaitu (vaksinasi) dosis 2 itu parameternya sudah bagus," beber Adi.
Dari hasil konsultasi Kemendagri tersebut, belakangan tracing dan testing COVID-19 yang rendah juga dijadikan indikator sehingga Makassar masih di PPKM level 3. Namun pihaknya beralasan tracing dan testing minim karena kasus harian COVID di Makassar saat ini sudah menurun, hingga menyentuh angka nol.
"Kalau (kasus harian COVID) sudah mencapai nol, kan otomatis kita tidak menemukan kasus. Tidak ada kasus, otomatis tracing dan testing itu juga tidak ada. Jadi tidak bisa kita tingkatkan," urai dia.
Kendati begitu pihaknya akan tetap mengupayakan mencapai target yang ditetapkan Pusat agar status PPKM Makassar mengalami perbaikan. Walaupun meningkatkan capaian vaksinasi diakui cukup sulit.
"Memang kendala terbesar dari lansia kita, adalah banyaknya lansia kita yang mempunyai penyakit komorbid, dalam hal ini adalah tekanan darah tinggi. Pada saat dilakukan tensi, tekanan darahnya tinggi, nah otomatis tidak bisa dilakukannya vaksinasi," tutur Adi.