Kolam Retensi Bisa Jadi Solusi Banjir di Makassar

Senin, 07 Desember 2020 17:30 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

kolam
kolam

Ketua Komisi C Bidang Pembangunan, Abdi Asmara mengungkapkan sejumlah wilayah di Makassar hampir tiap tahun terkena banjir. Menurutnya perlu ada solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan tersebut.

Salah satunya kata dia membuat area serapan sekaligus menjadi buangan air. Misalnya dengan menambah kolam retensi.

Menurutnya keberadaan kolam retensi tersebut dianggap mampu menyelesaikan persoalan konektifitas buangan air yang masih banyak ditemukan pada sejumlah kompleks perumahan di Kota Makassar.

"Pengembang perumahan ini kadang mereka kalau bangun, biasa tidak ada jalur airnya ke luar jadi air di situ saja berputar, ini banyak, apalagi itu kan kompleks strukturnya ditutupi semua beton jadi tidak bisa menyetap air, ini yang perlu dicarikan jalan lewat kolam retensi," katanya, dikutip Senin (7/12/2020).

Hanya saja pengadaan kolam retensi di Kota Makassar masih terbilang sulit akibat terkendala lahan, kolam retensi membutuhkan lahan yang luas agar serapan bisa berjalan efektif.

"Jangan sampai kolam dibuat justru tidak berjalan sesuai fungsinya," kata legislator Demokrat itu.

"Yang terjadi adalah mampu tidak kolam regulasi ini menampung, contoh misalnya di wilayah Urip Simoharjo di depan kantor Gunernur, kan sudah ada sebenarya kolam di situ yang dibangun, tetapi karena debit air yang lebih besar dari pada penampungya, sehingga terjadi genangan dan banjir," sambungnya.

Salah satu wilayah yang paling memungkinkan untuk dijadikan kolam retensi adalah wilayah Utara Kota Makassar, seperti Tamalanrea dan Biringkanayya, lahan yang tersedia di sana masih memungkinkan untuk dibuat kolam retensi yang berfungsi menjadi wilayah buangan air dari daerah lain.

Selain itu nantinya kolam akan berfungsi ganda, selain mengatasi banjir, persoalan kekurangan air pada saat musim kemarau juga akan teratasi.

"Butuh penambahan di wilayah tertentu, di Biringkanayya dan Tamalanrea itu masih bisa, karena kalau daerah pusat pasti susah lahan, perlu ada kolam dan danau untuk penampungan air. Karena kita sangat berharap ke depannya, makanya ini ini kita cari," tukasnya.