Cara Daftar Sertifikasi Halal
Senin, 02 Agustus 2021 09:57 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar, Siswanto Wahab menyebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lamban dalam melakukan penanganan terhadap pandemi Covid-19.
Padahal kondisi Sulsel menurut Siswanto sudah darurat. Banyak pasien OTG atau gejala ringan melakukan isolasi mandiri tiba-tiba kritis bahkan sampai meninggal dunia.
"Dulu isoman tidak ada keluhan, sekarang kasusnya dia tidak ada keluhan awalnya tapi dipertengahan berat, kritis sampai meninggal. Ini harus diperhatikan," ucap Siswanto Wahab dikutip Senin (2/8/2021).
Saat ini sedang terjadi lonjakan kasus yang tinggi, diprediksi akan berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.
"Saya lihat sekarang ada ribuan orang terkonfirmasi, sementara kapasitas RS tidak sampai segitu, mau dikemanakan semua pasien ini, kenapa lamban penanganan dari Pemprov Sulsel," tegasnya.
Wakil Ketua Persatuan Rumah Sakit Sulsel ini mengaku, Bed Occupancy Rate (BOR) ICU Sulsel sudah penuh.
Artinya banyak pasien yang mengalami kritis.
Siswanto menyebutkan, banyak masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tapi tak mampu mengakses layanan tersebut.
Misalnya program isolasi mandiri di Asrama Haji Sudiang yang dilaunching pekan lalu.
Program tersebut dinilai belum berjalan efektif, sosialisasinya kurang dan masyarakat juga dipersulit masuk di tempat isolasi tersebut.
"Coba berapa sekarang yang dirawat di sana, berapa banyak? Harusnya Pemprov Sulsel mengajak masyarakat untuk ikut isolasi, sampaikan ke mereka bagaimana prosedurnya, jangan dipersulit," tutur Siswanto.
Bahkan pembukaan isolasi terintegrasi ini sedikit terlambat.
Pasalnya kasus sudah sangat tinggi lonjakannya.
"Harusnya dari dulu diterapkan ini untuk betul-betul memutus rantai corona," ulasnya.
Bahkan sebagai pemerintahan nomor satu di Sulsel, Pemprov dilambung oleh relawan kesehatan, Dokter Hisbullah untuk membuat tempat isolasi bagi pasien OTG maupun gejala ringan.
"Saya sarankan ini Pemprov perbanyak buka balai diklat sebagai tempat isolasi," paparnya.
Belum lagi, Pemprov Sulsel harus meningkatkan tracing dan testingnya.
Dengan pertumbuhan kasus yang mencapai seribu orang per hari, tentu penyebarannya sangat meluas.