Hasil Laut dan Perikanan Sulsel Dinikmati 50 Negara di Dunia

Senin, 01 Februari 2021 13:43 WIB

Penulis:Rizal Nafkar

Memancing
Memancing

Selama tahun 2020, ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Makassar, Sulawesi Selatan telah menjangkau 50 negara.

 

Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar Sitti Chadidjah mengatakan, sekian negara, lima besar negara tujuan ekspor dari Makassar adalah negara Tiongkok dengan volume 115.083,21 ton senilai Rp2,40 triliun. 

 

Disusul Korea Selatan dengan 5.787,58 ton senilai Rp157,68 miliar dan Vietnam 5.607,72 ton senilai Rp63,07 miliar. Kemudian Amerika Serikat sebanyak 5.3.72,92 ton senilai Rp803,41 miliar dan Jepang dengan volume 4.675,29 ton senilai Rp620,57 miliar.

 

"Itu dari lima besar negaranya. Tetapi kalau secara keseluruhan, total ekspor 158.050,46 ton dengan nilai Rp5,47 triliun," jelas Chadijah dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (1/2/2021).

 

Dari sisi komoditas, lima komoditas asal Makassar yang diburu di pasar ekspor selama tahun 2020 diantaranya pertama, rumput laut yang telah diekspor sebanyak 125.463,81 ton dengan nilai Rp1,78 triliun. Kedua, Karagenan yang menyentuh nilai Rp913,91 miliar dengan volume ekspor mencapai 10.589,40 ton.

 

Ketiga, udang vanamei dengan jumlah 6.821,89 ton senilai Rp830,50 miliar. Keempat, tuna dengan jumlah 2.420,50 ton senilai Rp313,04 miliar. Kelima, gurita dengan jumlah 2.147,53 senilai Rp128,70 miliar.

 

"Kurang lebih itu lima komoditas primadona yang dikirim dari Makassar," ucap dia.Chadidjah pun mengaku bangga, terlebih selama 2020 unit pengolah ikan (UPI) yang terlibat di pasar ekspor mengalami kenaikan dibanding tahun 2019. 

 

Sekedar info, pada tahun 2019 keterlibatan UPI sebanyak 118 dan di tahun 2020 meningkat menjadi 130. "Kita akan terus membuka kran ekspor, karena dengan ekspor, ada geliat ekonomi di masyarakat," ungkap dia.