Kamis, 12 November 2020 01:44 WIB
Penulis:Rizal Nafkar
Sejumlah dosen dari kampus luar negeri tertarik meneliti Lorong Garden di Kota Makassar. Lorong yang dikembangkan saat Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dianggap mampu memberdayakan masyarakat. Meningkatkan perekonomian masyarakat di dalam lorong.
“Tidak hanya memproduksi hasil pertanian. Tapi juga didorong untuk membuat industri pengolahan,” kata Edward Syarief, Dosen Arsitektur Unhas yang ikut dalam proyek penelitian, Rabu (11/11/2020).
Dalam penjelasan di website University of Colorado Boulder, royek ini disponsori oleh National Science Foundation. Bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri AS.
Proyek ini akan bekerja untuk mengintegrasikan inovasi dalam komunitas cerdas dan terhubung untuk memperbaiki lorong garden di Kota Makassar.
Melalui kolaborasi sinergis antara Tim AS dan Indonesia dan kemitraan erat dengan Kota Makassar.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkatalisasi transformasi Lorong Garden di Kota Makassar menjadi smart environment.
Dengan menerapkan jaringan sensor pada setiap lorong. Mengumpulkan data terkait kualitas udara, iklim mikro, dan faktor lainnya.
Untuk menganalisis data heterogen menggunakan teknik pembelajaran mesin, lalu berbagi data dan wawasannya dengan perwakilan kota dan komunitas tertentu di dalam kota.
Penelitian kolaborasi ini berjudul: Modernizing Cities via Smart Garden Alleys with Application in Makassar City
Edward mengatakan, penelitian akan melihat seperti apa produktivitas, partsipasi masyarakat, dan kondisi lorong di Kota Makassar.
Penelitian akan menggunakan multi disiplin ilmu. Ada dari MIPA, Pertanian, Arsitektur, dan pakar lainnya.
“Unhas dapat tugas menyiapkan data lapangan,” kata Edward.
Salah satu yang ingin dikembangkan adalah industri lorong. Misalnya bagaimana masyarakat yang menanam lombok di lorong bisa menghasilkan produk olahan lain dari lombok.
“Istilahnya petik olah jual,” kata Edward.