Selasa, 08 Juli 2025 11:05 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com – Bank Sulselbar menjalin kerja sama strategis dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Selasa, 8 Juli 2025. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Inhouse Training yang berlangsung di Claro Hotel Makassar.
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Sulselbar, H. Yulis Suandi, dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, Rasono. Penandatanganan ini menjadi komitmen bersama dalam mendorong penguatan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, serta mitigasi risiko dalam pengelolaan perbankan daerah.
Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Direksi Bank Sulselbar, yakni Direktur Pemasaran & Syariah, Direktur Operasional & TI, serta Direktur Kredit dan UMKM. Sementara itu, peserta training terdiri atas seluruh Pemimpin Divisi, Pemimpin Seksi Bisnis, dan Analis Bank Sulselbar.
Baca Juga:
Dalam sesi Inhouse Training, sejumlah pejabat BPKP Sulsel turut menjadi pemateri, di antaranya:
Barlian Fransiskus Saragih (Korwas Bidang Investigasi 1) yang membawakan materi Business Judgement Rules, Akhmad Basori (Korwas Bidang Akuntan Negara 2) dengan materi Good Corporate Governance.
Selanjutnya ada Memet Rusmana (Korwas Bidang Investigasi 2) yang menyampaikan Aspek Hukum dan Kerugian Negara dalam Pengelolaan Kredit Perbankan, serta Andre Christian Duma (Auditor Madya Investigasi) yang membahas Fraud Risk Assessment.
Direktur Utama Bank Sulselbar, H. Yulis Suandi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguatan tata kelola untuk menjawab tantangan sektor perbankan daerah. Ia menekankan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bank Sulselbar memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"Namun dalam praktiknya, khususnya pada penyaluran kredit, kita tidak bisa lepas dari beragam risiko, termasuk risiko hukum. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan pemahaman dalam mitigasi risiko menjadi sangat krusial," ujarnya.
Baca Juga:
Ia pun berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kapasitas diri dan kelembagaan agar Bank Sulselbar dapat terus menjalankan operasional secara sehat, hati-hati (prudent), serta memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan daerah. (***)