Rabu, 19 November 2025 23:02 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi

MAKASSARINSIGHT.com - Para arkeolog telah menemukan kota abad pertengahan yang tenggelam di bawah air danau garam di timur laut Kirgistan.
Lokasi ini merupakan perhentian penting di salah satu Jalur Sutra antara China dan Barat pada abad pertengahan. Namun, konon sebuah kota di sana pernah dilanda gempa bumi dahsyat pada abad ke-15, yang menyebabkannya tenggelam.
Kini, para peneliti telah menemukan sisa-sisa kota yang tenggelam itu saat menjelajahi lokasi terendam di Danau Issyk-Kul, di dataran tinggi pegunungan Tian Shan dekat perbatasan Kirgistan dengan Kazakstan. Hal itu menurut pernyataan dari Masyarakat Geografis Rusia.
Menurut pemerintah Kirgistan , Issyk-Kul adalah salah satu danau terdalam di dunia, dengan beberapa bagian mencapai kedalaman 700 meter di bawah permukaan. Danau ini tidak memiliki muara sungai dan airnya agak asin.
Baca Juga:
Para peneliti mensurvei empat lokasi terendam, dengan kedalaman antara 1 hingga 4 m di dekat pantai barat laut danau — lokasi pada Abad Pertengahan dari pemukiman Muslim yang disebut Toru-Aygyr.
"Monumen yang diteliti adalah sebuah kota atau kawasan perdagangan besar di salah satu jalur penting Jalur Sutra," ujar arkeolog Valerii Kolchenko , ketua kontingen peneliti Kirgistan dalam ekspedisi tersebut, dalam pernyataannya yang dikutip Live Science Rabu 19 November 2025.
"Pada awal abad ke-15, akibat gempa bumi yang dahsyat, kota itu tenggelam di dasar danau … tragedinya dapat dibandingkan dengan Pompeii."
Tim menemukan sisa-sisa beberapa bangunan yang kini terendam, terbuat dari batu bata yang dibakar di tungku, termasuk satu bangunan yang berisi batu giling — bukti bahwa bangunan itu dulunya merupakan penggilingan biji-bijian.
Mereka juga menemukan struktur batu yang runtuh, balok kayu, dan sisa-sisa bangunan umum dengan dekorasi eksterior yang mungkin merupakan masjid atau sekolah Islam, yang dikenal sebagai madrasah.
Salah satu situs bawah laut mengungkap sisa-sisa pemakaman Muslim yang meliputi area seluas sekitar 14 hektare atau kira-kira seukuran 11 lapangan sepak bola.
Tim juga menemukan sisa-sisa jenazah dua orang yang meninggal di pemakaman, dan menemukan bahwa wajah mereka telah menghadap ke arah Mekah, yang sekarang berada di Arab Saudi, Sebuah praktik dalam pemakaman Muslim.
Para arkeolog memperkirakan pemakaman ini berasal dari sekitar abad ke-13, ketika Islam diperkenalkan ke wilayah tersebut oleh Golden Horde. Negara Mongol yang menguasai sebagian besar Asia Tengah dari tahun 1240-an hingga 1502.
Sebelumnya, wilayah tersebut diperintah sejak abad ke-10 oleh Karakhanid, dinasti Turki yang berpusat di Kirgistan, kata pernyataan itu.
Toru-Aygyr adalah kota multikultural ketika didirikan sebelum abad ke-13, kata pemimpin ekspedisi Maksim Menshikov dari Institut Arkeologi Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dalam pernyataannya. "Orang-orang di sini menganut beragam agama: Tengrianisme pagan, Buddha, Kristen Nestorian," ujarnya. Namun, masuknya Islam mengubah karakter kota, katanya, karena penduduknya lebih suka berdagang dengan sesama Muslim,
Baca Juga:
Situs lain di kota yang tenggelam itu menemukan beberapa potongan tembikar Muslim abad pertengahan, termasuk khum atau kendi air yang besar dan utuh, yang rencananya akan diangkat oleh para peneliti selama ekspedisi mendatang.
Tiga pemakaman juga ditemukan di dekatnya, tetapi diperkirakan pemakaman ini dilakukan sebelumnya di pemakaman non-Islam.
Para peneliti juga menemukan sisa-sisa bangunan bata lumpur, dan mereka melakukan pengeboran bawah air di lokasi tersebut untuk mengambil inti sedimen yang dapat digunakan untuk merekonstruksi tahapan pembangunan kota, kata pernyataan itu.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Amirudin Zuhri pada 20 Nov 2025