5 Kota di Indonesia dengan Transportasi Umum Tak Memadai, Ada Makassar?

Minggu, 26 Januari 2025 06:02 WIB

Penulis:Isman Wahyudi

Editor:Isman Wahyudi

Transportasi umum di Taipe.
Transportasi umum di Taipe. (Shutterstock)

MAKASSARINSIGHT.com - Transportasi umum adalah tulang punggung mobilitas perkotaan. Namun, tidak semua kota di Indonesia memiliki sistem transportasi umum yang ramah, efisien, atau memadai.

Di kota besar seperti Jakarta konsep Transit Oriented Development (TOD), di antaranya Dukuh Atas, Lebak Bulus, dan Fatmawati yang dapat jadi pilihan untuk memudahkan akses para penghuninya. Semenetara di beberapa kota masih menghadapi berbagai tantangan yang membuat transportasi publik sulit diakses, kurang nyaman, atau tidak terintegrasi.

Baca Juga: 

Berikut adalah daftar kota yang dianggap kurang ramah transportasi umum dan alasan di baliknya:

Kota Bekasi, Jawa Barat

Bekasi meskipun dekat dengan Jakarta, Bekasi masih bergantung pada angkot dan bus kecil yang tidak terorganisir dengan baik. Jalur utama seperti Jalan Kalimalang sering macet, sehingga transportasi umum sulit beroperasi efisien.

Alasan lainnya, stasiun KRL ada, tetapi tidak cukup untuk mengakomodasi volume penumpang yang besar. Sehingga warga Bekasi lebih memilih kendaraan pribadi daripada bergantung pada transportasi umum yang kurang memadai, yang memperburuk kemacetan.

Kota Denpasar, Bali

Sebagai kota wisata, Bali disebut ketergantungan pada kendaraan pribadi dan pariwisata. Sebagian besar masyarakat dan wisatawan menggunakan sepeda motor atau mobil.

Denpasar tidak memiliki sistem bus kota atau angkutan massal yang terintegrasi. Hanya ada transportasi pariwisata, seperti shuttle bus, yang tidak melayani warga lokal secara maksimal. Termasuk jalanan lebih didesain untuk kendaraan, bukan untuk pejalan kaki atau transportasi umum.

Kota Pontianak, Kalimantan Barat

Kota selanjutnya Pontianak, di sana hanya mengandalkan angkot dan ojek sebagai moda transportasi, tanpa adanya sistem transportasi massal seperti bus atau kereta.

Lalu kondisi geografis, di Pontianak banyak wilayah yang bergantung pada transportasi air, sehingga sulit membangun sistem transportasi darat yang terintegrasi. Serta infrastruktur transportasi publik masih belum menjadi prioritas pemerintah setempat.

Sehingga masyarakat harus menghadapi biaya transportasi yang tinggi karena kurangnya pilihan transportasi umum.

Kota Palembang, Sumatera Selatan

Ketergantungan pada transportasi air, sebagian besar transportasi tradisional menggunakan sungai Musi, sementara transportasi darat seperti LRT belum maksimal karena jalurnya terbatas.

Meskipun ada LRT Palembang, sayangnya sangat sulit diakses dari banyak kawasan perumahan dan pusat kegiatan masyarakat. Angkutan feeder seperti bus atau angkot kurang tersedia untuk menghubungkan stasiun LRT dengan wilayah lainnya.

Baca Juga: 

Kota Manado, Sulawesi Utara

Tidak ada transportasi massal modern kota ini hanya mengandalkan angkot (mikrolet) sebagai transportasi umum utama. Sayangnya mikrolet sering kali tidak memiliki jadwal atau rute yang pasti, sehingga sulit diandalkan.

Sehingga jalanan utama di Manado sering macet, terutama di jam sibuk, sehingga transportasi umum menjadi tidak efisien. Mobilitas warga menjadi lebih lambat, dan banyak yang memilih kendaraan pribadi untuk menghemat waktu.

Mengapa Kota-Kota Ini Tidak Ramah Transportasi Umum?

Kurangnya Perencanaan Urban: Banyak kota di Indonesia tidak memiliki perencanaan tata kota yang mengutamakan transportasi umum sejak awal.

Minimnya Investasi Pemerintah: Transportasi publik membutuhkan investasi besar untuk infrastruktur, seperti jalan khusus, jalur kereta, dan terminal.

Ketergantungan pada Kendaraan Pribadi: Banyak warga merasa transportasi umum tidak praktis atau nyaman, sehingga mereka memilih kendaraan pribadi.

Kendala Geografis: Beberapa kota memiliki kondisi geografis yang tidak mendukung pembangunan transportasi umum, seperti kota-kota di daerah sungai atau kepulauan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 26 Jan 2025